JAKARTA, MHI - Nikita Mirzani menyindir
Najwa Shihab, pemilik media Narasi, terkait laporan ke Kepolisian atas
kasus dugaan upaya peretasan OTK yang menimpa 31 Awak Media Narasi. (02/10/2022).
“Aduh..Najwa
Shihab..Najwa Shihab..ada lagi yang pengen di komenin, heh..kalau loe bisa
julit dengan cara loe yang smart dan semua pendukung loe yang bilang percaya
sama Polisi tidur..terus kenape Sister?, “ tanya Nikita via Instagram, Sabtu
(1/10/2022) pagi.
“Eloe pengen
ngelapor ke Polisi gara-gara diretas akun loe, eloe lupa atau geger otak
sih..eloe bilang katenye jangan mau di takut-takutin Polisi sama pasal...noh eloe
urus aje Syambio (Ferdi Sambo-Red)..ayang Syambio...kenapa tiba-tiba eloe
pengen lapor Polisi.. kira-kira eloe bakal lapor Polisi tidur yang mana coba
gue pengen tau..gue pengen tau..eloe ngelawak aje neng..he..he..he,”kata Nikita
seraya tertawa.
“Kenapa gak
minta tolong besti loe Anis Baswedan,” tandas Artis Konreoversial tersebut
seraya tertawa lepas.
"Iya beneran, cepet deh lapor polisi. Polisi tidur
tapi, yah," ungkap Nikita menekankan.
Dalam
unggahan yang mencantumkan foto Najwa itu, Nikita juga menilai anak dari ulama
Muhammad Quraish Shihab itu ibarat menjilat ludah sendiri. Pasalnya, ia
menganggap Najwa sering menghina polisi.
"Soalnya kalau polisi beneran yang abis lo hina-hina, lagi
sibuk ngurusin kasus Sambo, sama kasus Putri (istri -red) Sambo yang
sudah ditahan, plus lagi sibuk ngurusin kasusnya Lesti
Kejora, yang habis dibanting sama Rizky Billar," kata Nikita.
"Gimana rasanya menjilat ludah sendiri, sister Najwa," imbuh seleb
yang kerap dipanggil Nyai itu.
Sebagaimana
di ketahui sebelumnya bahwa, pendiri Narasi TV Najwa Shihab mengatakan
pihaknya akan membuat laporan ke polisi pada Jumat (30/9) menyusul bertambahnya
awak media yang mengalami peretasan.
Per 29
September, 38 orang mengalami peretasan dengan rincian 31 orang merupakan
karyawan Narasi dan tujuh lainnya eks Narasi.
Serangan
siber menyasar akun Instagram, Facebook, Telegram, dan Whatsapp. Namun tak
hanya peretasan akun pribadi awak media, Najwa juga menyebut situs berita
Narasi juga sempat diserang dengan disertai sejumlah pesan pada dua hari lalu.
"Kami
memang akan melakukan sejumlah laporan. Siang ini kami akan melapor ke Polisi,
Dewan Pers, Komnas HAM, Kominfo, dan YLKI. Semua sesuai porsi masing-masing
yang memang merupakan tanggung jawab dan wewenang masing-masing
institusi," kata Najwa di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat
(30/9), di kutip dari CNN Indonesia.
Saat ini
pihak Narasi sudah melakukan sejumlah upaya di internal, seperti penguatan
sistem di dalam. Ia memastikan saat ini sistem mereka telah aman dan bersih
dari upaya-upaya peretasan dan gangguan.
"Nanti
juga akan ada tim legal dan teman-teman koalisi yang memang mendampingi Narasi.
Dari teman-teman LBH pers dan juga teman-teman AJI, mereka semua yang nanti
akan melakukan upaya pendampingan," ujar Najwa.
Dewan Pers
sebelumnya juga telah meminta aparat penegak hukum untuk mengusut peretasan
yang menyasar sejumlah awak media massa Narasi. Dewan Pers mengecam aksi
peretasan tersebut dan mendesak peretas untuk menghentikan aksinya.
Dewan Pers
sebelumnya juga menyebut peretasan ini menjadi serangan siber terbesar dalam
sejarah pers nasional dan menyebut serangan ini mengganggu kemerdekaan pers.
Mereka berpendapat kemerdekaan pers sebagai wujud kedaulatan rakyat yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, Dewan Pers mendesak siapa pun pelaku peretasan untuk menghentikan aksinya.