HTML

HTML

Selasa, 29 Oktober 2019

Desa Satria Jaya : Slogan "Bekasi Bersih" Belum Sesuai diKab.Bekasi


KABUPATEN BEKASI, MHI - Permasalahan " Sampah" diKabupaten Bekasi tak kunjung teratasi dan terselesaikan ,bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat dan pihak Desa yang terutama Desanya dilalui dan berdekatan dengan kali serta sungai-sungai diwilayah tersebut, dimana salah satunya adalah Desa-desa yang dilalui oleh Kali Jambe manakala upaya penanggulangan "Sampah" oleh Para Kepala Desa setempat beserta perangkat dan masyarakat telah dilakukan berulang kali namun permasalahan "Sampah" tidak kunjung teratasi.

Kendala yang utama dalam mengatasi permasalahan "Sampah" tersebut adalah "Sampah Kiriman" yang berulang kali selalu muncul diKali Jambe dan bermuara pada wilayah Desa Satria Jaya ,Kecamatan Tambun Utara, sehingga membuat masyarakat dan Pihak Desa Satria Jaya selalu resah dengan adanya "Sampah Kiriman" dari Desa-desa sebelumnya yang kemudian berakhir dan tersendat serta menumpuk diKali Jambe Desa Satria Jaya, (28/10/2019).

Kekecewaan Masyarakat dan Pihak Desa Satria Jaya terhadap Kinerja Pemerintah Daerah terutama Dinas Lingkungan Hidup dalam Bidang Persampahan yang dinilai kurang responsif , Lamban dan Fokus dalam menanggulangi permasalahan "Sampah Kiriman" yang kian hari kian menjadi momok meresahkan masyarakat Desa Satria Jaya terhadap Dampak yang ditimbulkan oleh "Sampah Kiriman" , selain menyebarkan aroma yang kurang sedap ditambah dengan penyakit yang dapat disebarkan dari tumpukan sampah yang menggenang dan menumpuk diKali Jambe Desa Satria Jaya.

Slogan "Bekasi Baru-Bekasi Bersih"Tidak Sesuai Kenyataan


Terkait Slogan "Bekasi Baru-Bekasi Bersih" yang menjadi Icon Kabupaten Bekasi, Masyarakat dan Desa Satria Jaya menilai tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, Hal tersebut diungkapkan oleh Sekdes Satria Jaya yang didampingi oleh Perangkat Desa, Kadus III ,Ketua Rt003 dan Ketua Rw012 Perumahan Edelweis beserta masyarakat setempat yang ada dilokasi kepada Awak Media mengatakan, Kalau menumpuk sih mungkin kiriman...kita engga tau..tau-tau sudah menumpuk dengan jarak berapa meter..yah, Kita Harapan kita dengan Bekasi Baru-Bekasi Bersih..Bupati agar melihat ini..tolong ditertibkan terkait sampah-sampah dibantaran kali ini..dengan harapan Bupati terjun langsung kewilayah kita ini Desa Satria Jaya..agar dapat melihat langsung dan tolong ditegur Dinas-dinas Kebersihannya, Tegas Sekdes Jamaluddin.

Kadus III menjelaskan," Sampah baru kiriman semalam..belum hujan..diluar hujan tapi tetep kiriman sampahnya aja yang sampai, "Timpalnya.

Sekdes melanjutkan ,"Yang Pasti ini adalah kiriman dari Desa Mangun Jaya, Karang Satria..nah itu kalau mau ditertibkan dari hulu baru kehilir..kita inikan imbas..kalau bicara inikan bau dan wabah penyakit..dengan harapan nih ..Dinas Kebersihan terus Bupati Kabupaten Bekasi..dengan program Bekasi Baru -Bekasi Bersih..tolong disikapi ini sedangkan tindakan dan upaya pemerintah Desa seperti diKramat Mundu itu kita sudah mengupayakan memakai Dozer ,Alat berat dan sebelumnya juga sudah ada pakai Bekko..sudah berapa hari tuh sampai tingkat kecamatanpun turun dan kita meresponse sangat cepat", Jelasnya.

Kadus III menambahkan," Kalau disini warga sudah berupaya mengatasi tapi tidak sanggup dengan manual..jadi harapannya turun dari Dinas-dinas terkait untuk membantunya," Imbuhnya.

"Sampah ini didominasi Sampah-sampah rumah tangga..campur, terefom..intinya wabah penyakit ini ( seraya menunjuk kelokasi sampah),,kita ingin dibersihkan kalau terkait dengan dinas kebersihan tingkat daerah...dan ada realisasi yang jelas..kalau perlu Bupati terjun langsung ..nih..dateng kesini nih..semua disikapi nih aliran kali jambe nih..nanti kalau tembus kesana nih pasti Jalen Jaya membuang lagi..dampak untuk lingkungannya ..ya Banjir..ini masih musim panas...nanti kalau sudah musim hujan..wah bahaya..kalau masalah Slogan Bekasi Baru-Bekasi Bersih belum sesuai..kalau Satria Jaya Alhamdulillah sudah tertib..kalau Bekasi Bersih-Bekasi Baru belumlah ..ya ini buktinya..harapan cepat-cepat disikapi dan kalau perlu Bupati turun..Pak Eka dengan Hormat..Pak Eka tolong dipantau langsung ," Tutup Sekdes Jamaluddin.

(Joggie) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Jumat, 25 Oktober 2019

Pembangunan Turap FENOMENAL Hanya Ada diKab.Bekasi



KABUPATEN BEKASI , MHI - Fenomena unik ditemukan oleh Media Hukum Indonesia dan Koran Republik disaat melakukan penelusuran dan pengamatan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur diwilayah Kampung Bojong, Rt 02/ Rw 04, Desa Satria Jaya ,Kecamatan Tambun-Utara pada (17/10/2019), manakala pembangunan turap telah usai dikerjakan namun pada hasil pekerjaan turap tersebut banyak pohon besar yang tetap tumbuh dan berdiri tegar diantara turap sehingga menampilkan nilai-nilai seni yang memukau dan mengagumkan.


Pembangunan Turap yang dibiayai oleh negara dan Notabene uang rakyat dengan model berbeda ini tentunya jarang ditemukan diberbagai wilayah Kabupaten /Kota diseluruh Indonesia dan kemungkinan besar hanya ada diKabupaten Bekasi,(25/10).

Diduga hal tersebut adalah hasil kerja sama intensif Pihak Pemborong , Pengawas dinas dan Konsultan yang sudah barang tentu mendapatkan restu dari Kepala Dinas (Masih dijabat PLT-Red) PUPR Kabupaten Bekasi yang ternyata kesemuanya memiliki jiwa seni yang kuat sehingga pembangunan turap tersebut dapat terbentuk dan tercipta seperti itu,Sedangkan untuk kesemuanya yang dilakukan tentunya tidak terlepas daripada RAK dan RAB yang sudah disepakati bersama.

Diduga pula pihak PUPR ingin meraih Award dari Bupati Kabupaten Bekasi, Gubernur Jawa-Barat dan Kemungkinan termasuk Presiden terkait pekerjaan pembangunan Turap Fenomenal yang bernilai seni tinggi serta memiliki daya tarik dan Model tersendiri.


Masyarakat setempat yang mengetahui persis proses pengerjaan Turap Fenomenal yang memang dikerjakan tepat didepan kediamannya, Rohili beserta warga lainnya saat ditemui awak media dilokasi mengatakan, Ya..Pekerjaannya memang begini adanya..disaat pekerjaan dilaksanakan tidak ada Papan atau Plang pengerjaan..biasanyakan ditaruh didepan..ada nilai atau biayanya, lebar panjangnya berapa..ini sama sekali tidak ada..jadi engga jelas, Ungkap Rohili mewakili warga lainnya.

Rohilipun menambahkan, Mengenai Pengawas dari dinas tidak ada kejelasan ada dilokasi..hanya pekerjanya saja yang ada..saya engga lihat ada orang dinas yang datang..ini banyak pohon ..ya ..adanya seperti ini aja seperti yang bapak lihat, Imbuhnya.
"Saya juga mau tebang pohon didepan ini ( seraya menunjuk pohon didepan rumahnya), sebab takut cepat pada retak dan terbelah kalau pohonnya gak ditebang".

Tidak Ada Laporan dan Keterangan Jelas



Sekdes Satria Jaya Jamaluddin saat dimintai keterangannya diKantor Desa menegaskan bahwa, "Tidak ada laporan sama-sekali dari pihak pemborong maupun orang Dinas terkait termasuk konsultan pembangunan turap itu kePihak Desa, Jadi Kami dari Desa tidak Tahu siapa yang mengerjakan , berapa biayanya serta berapa panjang dan lebarnya..sebab tidak ada laporan", Tegasnya.

Heri Kaur Ekbang Satria Jaya mengatakan hal senada, " Tidak diketahui dengan jelas RABnya sebab memang tidak jelas dan tidak ada laporan atau keterangan jelas dari Dinas maupun konsultannya termasuk pemborongnya", Jelasnya kepada awak media saat dijumpai diKediamannya yang dekat dengan lokasi pekerjaan Proyek Turap Fenomenal.

Kesepakatan Bersama


Ketua DPC AWI (Aliansi Wartawan Indonesia) Irwan A saat dimintai tanggapannya oleh Awak Media diKantornya mengatakan," Ini merupakan terobosan dan Inovasi terbaru dari Dinas PUPR Kabupaten Bekasi bersama Konsultan dan Pemborong Pekerjaan Turap yang memang tergolong masuk dalam Kategori FENOMENAL, dengan adanya pembiaran yang dilakukan pihak Dinas dan Konsultan yang dibayar mahal oleh Negara (dalam hal ini Pemerintah Daerah-Red),disana menunjukan bahwa pekerjaan itu telah disetujui dan disepakati bersama bahwa pekerjaan tersebut memang sudah dipersiapkan dan dibentuk sedemikian rupa (Sesuai RAK dan RAB-Red)..ada kemungkinan besar untuk meraih " Fenomenal Infrastructure Award " baik dari Bupati Eka Supriaatmaja, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan bisa jadi termasuk Presiden Joko Widodo," Pungkasnya.

" Kemungkinan besar pula mereka (Pemborong,Pengawas dan Konsultan-Red) Sengaja lebih menonjolkan sisi Seni dan Budayanya daripada segi pemanfaatan dan Kegunaannya, Sehingga Pembuatan Turapnyapun seperti itu serta ketidak hadirannya Pengawas dari Dinas dan Konsultannya dilokasi pengerjaan tentunya berkaitan dengan Track Record ( Rekam Jejak) dari Perusahaan Pemborong tersebut yang dinilai mereka ( Dinas dan Konsultan) adalah Perusahaan Profesional dan Mumpuni didalam Pengerjaan Pembangunan Turap manakala tidak perlu lagi dilakukan peninjauan dan pengawasan pekerjaan sedangkan Keterangan Pekerjaan yang disembunyikan dari masyarakat kemungkinan Besar mereka ingin berbuat atau melakukan SURPRISE.....Begitulah Kura-kura ," Tegas Irwan.

(Joggie )MHI Hasil gambar untuk logo mediahukumindonesia

Kamis, 24 Oktober 2019

Pasukan Operasi Zebra Toba 2019 diGelar Kapolres Batubara


BATUBARA, MHI - Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang.SH.M.HUM pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Toba 2019. di Lapangan Polres Batubara. jalan Perintis Kemerdekaan. Kelurahan Limapuluh Kota. Kecamatan Limapuluh. Kabupaten Batubara. Rabu.(23/10/2019).

 
Apel juga dihadiri Bupati Batubara yang diwakilkan Asisten 1 Rusian Heri, Dandim 0208/Asahan, Wakapolres Batubara Kompol Herwansyah, serta undangan lain

Kapolres Batubara dalam pidatonya menjelaskan bahwa Satuan Lalulintas Polres Batubara harus proaktif dalam menjalankan operasi ini dengan sebaik-baiknya dan menghimbau kepada masyarakat bahwa Operasi Zebra Toba akan berlangsung pada 14 hari kedepan dan dilaksanakan mulai hari ini 23 Oktober – 05 November 2019.


Dikatakan  Kapolres bahwa Operasi Zebra Toba 2019 terdapat 8 (Delapan) sasaran prioritas penindakan pelanggaran.

“Kita akan menindak para pelanggar 1.Menggunakan HP saat berkendara, 2. Mengemudi dalam keadaan mabuk, 3. Tidak menggunakan Helm SNI, 4.Melampaui batas kecepatan, 5.Melawan arus lalu lintas, 6.Tidak cukup umur untuk berkendara, 7.Tidak menggunakan safety belt, 8. Menggunakan lampu Rotator/Strobo.

Lebih lanjut, menyampaikan kepada masyarakat Kabupaten Batubara bahwa keselamatan berkendara bukan pada saat ada razia saja, melainkan harus menjadi prioritas utama disetiap harinya.

“Berkendara lah sesuai aturan yang berlaku, kami sayang kepada masyarakat, kami akan selalu mengajak masyarakat agar taat berlalu lintas sesuai dengan tugas yang kami jalankan,”terang Kapolres mengakhiri.

(HR/SPD) MHI Hasil gambar untuk Logo media hukum indonesia

Rabu, 23 Oktober 2019

Terjadi Kebakaran Pipa Bahan Bakar Pertamina diPurbaleunyi


BANDUNG , MHI - Telah terjadi kebakaran di lokasi pekerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tepatnya di Km 130 Jalan Tol Padaleunyi arah Cileunyi pada  Pukul 14.00 WIB, Kebakaran tersebut terjadi diduga diakibatkan adanya bored pile PT KCIC yang mengenai pipa bahan bakar Pertamina yang menghubungkan Bandung – Cilacap, (22/10).


Terkait keadaan tersebut serta guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, Pihak Jasa Marga Cabang Purbaleunyi dalam hal ini segera lakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian setempat  turut melakukan rekayasa lalu lintas untuk menghindari kemacetan yang semakin parah serta hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Pratomo Bimawan Putra ,General Manager PT Jasa Marga menjelaskan dengan keterangan tertulisnya kepada wartawan bahwa, Jalan Tol Padaleunyi arah Cileunyi saat ini ditutup. Pengguna jalan yang menuju Jalan Tol Padaleunyi arah Cileunyi dialihkan ke Gerbang Tol (GT) Baros dan GT Pasteur sedangkan Jalan Tol Padaleunyi arah Jakarta dibuka kondisional untuk bahu jalan dan lajur 1 serta dilakukan pengalihan lalu lintas untuk pengguna jalan yang menuju Jalan Tol Padaleunyi arah Jakarta dialihkan ke GT Pasir Koja, Katanya Dalam Press Rilis PT Jasa Marga.

"Saat ini proses penanganan kebakaran oleh pihak terkait masih berlangsung. Tidak ada korban dari pengguna jalan. Hingga informasi ini diberikan pada pukul 16.30 WIB, Jasa Marga masih terus memonitor kondisi di lapangan," Terang Dwimawan Heru Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga menambahkan.

Pertamina Fokus Penanganan Pipa di Tol Padalarang 


Sementara pihak pertamina sendiri melalui statement tertulis dari Media Contact
Dewi Sri Utami ,Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR III mengatakan, "Kejadian tersebut terjadi pada pipa yang tengah menyalurkan BBM jenis Pertamina Dex dari Terminal Ujung Berung Ke Padalarang, tepatnya di pinggir jalan tol Padalarang - Buah Batu KM 130", Jelasnya.
"Aliran BBM di pipa tersebut sementara sudah dihentikan dan Pertamina saat ini fokus pada pemadaman dan berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran setempat."

Dewi Sri Utami menegaskan , "Pertamina memastikan pasokan BBM di Bandung dan sekitarnya aman. Untuk penyebab kebakaran saat ini masih dalam tahap investigasi. Kami meminta maaf atas ketidaknyamaman dari dampak kebakaran ini."Katanya diakhir Rilis yang dikeluarkan PT Pertamina MOR III.


(Joggie/Heri) MHI
Hasil gambar untuk mediahukumindonesia

Senin, 21 Oktober 2019

" SELAMAT & SUKSES " Atas diLantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019 - 2024


Kami Keluarga Besar MEDIA HUKUM INDONESIA dan KORAN REPUBLIK mengucapkan : " SELAMAT & SUKSES " Atas Terlantiknya Ir.H JOKO WIDODO dan KH. MA'RUF AMIN Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019 - 2024, Semoga dibawah kepemimpinan keduanya NKRI dapat lebih maju dan lebih berkembang lagi dengan tetap berpegang teguh pada PANCASILA dan UUD 1945.



REDAKSI MHI logo-media-hukum-indonesia-01

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024 diMPR


JAKARTA, MHI - Presiden Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin resmi mengemban jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Keduanya dilantik dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.

Tepat pukul 15.30 WIB, prosesi acara pelantikan presiden dan wakil presiden dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sidang paripurna kemudian dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih K.H. Ma'ruf Amin kemudian mengucap sumpah jabatan.

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Presiden Jokowi mengucapkan sumpahnya.

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Usai pengucapan sumpah, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kemudian menandatangani berita acara. Setelah seluruh pimpinan MPR menandatangani, Ketua MPR Bambang Soesatyo menyerahkan berita acara tersebut masing-masing kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.


Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 1185/PL.01.9_KPT/06/KPU/VI/2019. Keduanya berhasil memenangi pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019 setelah meraih 85.607.362 suara atau 55,5 persen suara sah.

Seusai acara pelantikan, Presiden Jokowi menghampiri awak media yang telah menunggunya. Presiden Jokowi bersyukur acara pelantikan berlangsung dengan khidmat dan sederhana.

"Tadi alhamdulillah pelantikan telah berjalan dengan baik. Pelantikan yang agung, yang khidmat, tapi tetap dalam kesederhanaan. Kami sangat menghargai sekali apa yang telah disiapkan oleh MPR Republik Indonesia dan mulai kita bekerja. Sekarang mulai kita bekerja," jelas Presiden Jokowi, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Turut hadir dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut antara lain Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Selain itu tampak hadir Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan sejumlah pimpinan partai politik.

Hadir pula para kepala negara, kepala pemerintahan, atau utusan khusus negara-negara sahabat antara lain Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Raja Eswatini Mswati III, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, PM Australia Scott Morrison, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan PM Kamboja Hun Sen.

(IR/SOF) MHI logo-media-hukum-indonesia-01

Sumber: Humas Kemensetneg

Minggu, 20 Oktober 2019

Proyek Turap Siluman Kali Busa Kembali diProtes Warga Satria Jaya


KABUPATEN BEKASI , MHI- Proyek Turap Siluman Kali Busa kembali diprotes warga pada (17/10/2019) terkait belum genap satu tahun berjalan sudah roboh dan jebol, Proyek Turap sepanjang dua Rw yang pembangunannya berlokasi diRt 04/Rw05, Kampung Bendungan dan Rw 04, Kampung Bojong, Desa Satria Jaya ,Kecamatan Tambun Utara tersebut dimana pada pertengahan bulan Desember 2018 mulai dibangunpun sudah mendapat kecaman keras dari masyarakat setempat beserta pihak Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun-Utara atas instruksi Kepala Desa Asta Razan memprotes keras dengan pembangunan Turap kali Busa yang dianggap Desa dan masyarakat dibuat asal-jadi dan tidak ada kejelasan tentang proyek yang diduga bernilai milyaran rupiah,(20/10/2019).


Hal tersebut diungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat Naseh Ronin mewakili warga menegaskan bahwa, Pembangunan turap tersebut baru selesai dibangun sekitar enam bulan yang lalu..Pekerjaan ini jelek dan tidak memikirkan kualitas bahannya seharusnya tidak seperti ini..saya tahu sejak awal pembuatannya dan tidak ada papan proyek pengerjaannya sehingga tidak tahu berapa panjangnya dantingginya,siapa yang mengerjakan termasuk berapa biaya serta lama waktu pengerjaannya..sebab tidak ada komunikasi dengan masyarakat setempat gak tahu desa, Tegasnya.

"Seharusnya sih dibenerin lagi..supaya bagus jangan asal-asalan seperti ini dan pemborongnya juga harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya..kalau tidak mau bertanggung jawab ya terserah mereka (pemerintah Daerah/Dinas Terkait-Red)..tetapi merekaharus bertanggung jawab dulu..kalau kecewa ya kecewa..jangan hanya mengejar keuntungan dengan keuntungan yang banyak..tapi kalau kerjaan rapikan enak.., masyarakat sudah banyak yang mengeluh..kok kerjaan belum lama sudah pada hancur begini..apa ada bahannya yang kurang..kan..gitu", Ungkap Naseh.

Kami juga meminta pada pemerintah daerah atau Dinas terkait kalau ada pekerjaan proyek seharusnyakan melibatkan Desa untuk turun..Plang pengerjaannya harus ada..jadi izinnya jelas..jadi pekerjaan ini standarnya apa nih..apa harus pake besi ..jangan cuman semen sama batu seperti ini..jadi kerja bagusnya pertama ..engga mikirin..intinya masyarakat sudah pasti kecewa dengan kerjaan ini..sebab inikan belon lama, Pungkasnya.
 
Turap diBuat Asal-asalan dan Tak Ada Laporan


Sebagaimana diketahui dan pernah ditayangkan oleh Media Hukum Indonesia sebelumnya pada tanggal 17 dan 19 Desember 2018 dimana pada saat itu masyarakat setempat komplain atas kinerja pemborong yang dinilai masyarakat setempat membangun Turap Kali Busa Asal-asalan dan kemudian membuat Berang Pihak Desa Satria Jaya berdasarkan laporan warga tentang pekerjaan Turap Kali Busa dibuat Asal jadi sehingga Kades Asta Razan memerintahkan perangkat Desa yang dipimpin Sekdes Jamaluddin untuk tinjau lokasi.

Setelah melihat pekerjaannya yang pada retak sekdes Jamaluddinpun bertambah berang  dan angkat bicara pada Media Hukum Indonesia yang kala itu memang sengaja diundang pihak Desa Satria Jaya guna meliput kegiatan Pembangunan Turap yang disinyalir tidak ada kejelasan , Tidak sesuai Spek dan tidak ada laporan apapon pada Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara.

Selanjutnya Desapun meminta pada Dinas terkait agar menanggapi dan merespon keluhan dan Komplain Desa dan Masyarakat Satria Jaya baik dari PUPR maupun PJT Pengairan , Namun sampai Turap tersebut Roboh dan ambruk Pihak Dinas maupun BUMN terkait tak pernah menggubrisnya.

" Sejak awal dibangun Turap Kali Busa sampai sekarang roboh..pihak Dinas terkait baik itu PUPR atau BUMN serta Pemborongnya tidak pernah ada yang datang ke Desa untuk memberikan informasi, Pemberitahuan apalagi Komunikasi," Tukis Sekdes Jamaluddin Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik diKantor Desa.

Beberapa kali Media Hukum Indonesia dan Koran Republik menyambangi Kantor Pengamat PJT II diCBL (Cibitung) untuk bertemu dengan H Niman Kepala Pengamat PJT II wilayah terkait guna meminta keterangan dan kejelasannya tentang Pembangunan Turap Kali Busa yang wilayah tersebut berada dibawah pengawasannya namun tidak pernah bertemu disebabkan Kantor tersebut selalu tutup dan jarang beraktifitas.

Hal itupun diungkapkan Mamat (Rahmat) warga setempat beserta yang lainnya , " Kantor Pengairan itu mah bang..jarang buka..tutup melulu..tau dah pada kemana..lah kitapan sering mangkal dimari..lah jadinya..ya tau bangat dah..lah coba kalo abang kaga percaya..tungguin dah..nti juga abang tau kendiri, Katanya.

"Bujug dah..lah kaga perchaya..lah kita lahiran dimari bang biasa mangkal sini..Eet la busyeeet dah ..jadi kita tau jelas bang..la engkong kita orang sinii, Ucap Rohmat menimpali.

(Joggie) MHI Hasil gambar untuk Logo media hukum indonesia


Postingan Terupdate

Hj Siti Qomariah Gelar Sosialisasi Perda No.5 Th 2023, Sekdes Desak Bupati Atasi Pengangguran Akut di Kabupaten Bekasi

KABUPATEN BEKASI,  MHI - Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2023 Tentang "Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja Melalui J...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi