PAPUA, MHI - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi
Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom bersama 2 WNA tertangkap kamera
video telah menyusup lintas negara masuk wilayah Papua di awal
2024.(09/04/2024).
Sebuah
video tertanggal 9 Maret 2024 muncul dengan visual kegiatan sejumlah
anggota OPM menyambut kedatangan Sebby Sambom dan 2 WNA di Tanah Papua,
tepatnya di wilayah Oksibil, Kampung Mimin Oksop, Kabupaten Pegunungan
Bintang.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat jelas keinginan TPNPB-OPM untuk merdeka, dengan berupaya untuk selalu menyerang Aparat Keamanan serta melawan NKRI. Keinginan tersebut di tuangkan dalam pernyataan sikap TPNPB-OPM terhadap NKRI yang diakhiri dengan diteriakkan "Papua Merdeka, Indonesia No" oleh para anggota TPNPB-OPM Kodam35 Bintang Timur dan terdengar jelas dalam rekaman video yang beredar tersebut
Dalam rekaman video tersebut, terlihat jelas keinginan TPNPB-OPM untuk merdeka, dengan berupaya untuk selalu menyerang Aparat Keamanan serta melawan NKRI. Keinginan tersebut di tuangkan dalam pernyataan sikap TPNPB-OPM terhadap NKRI yang diakhiri dengan diteriakkan "Papua Merdeka, Indonesia No" oleh para anggota TPNPB-OPM Kodam35 Bintang Timur dan terdengar jelas dalam rekaman video yang beredar tersebut
Dalam
pernyataan sikapnya TPNPB-OPM Kodam 35 Bintang Timur menyatakan bahwa,
"Pernyataan sikap, wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua 30, 4
Distrik, 277 Kampung versi kolonial Indonesia. Kami TPNPB-OPM telah bela
membeli dengan darah yang mahal, oleh karena itu ada orang asli Papua
yang menjadi intelijen Banpol mengangkut uang miliaran darah untuk yang
sudah di bunug dan yang akan di bunuh. Kami TPNPB Kodam 35 Bintang Timur
siap bersikap," ucap juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
"Yang
kedua, kami TPNPB-OPM Kodam 35 Bintang Timur menghimbau kepada warga
imigran yang datang di wilayah Pegunungan Bintang lalu membunuh orang
asli Papua, merampas asli kekayaan alam, menghilangkan Ras, Budaya
melalui berbagai syarat system, kami siap bersikap," sambungnya.
"Yang
ketiga, kami TPNPB-OPM Kodam 35 Bintang Timur, walaupun lima anggota
telah gugur dalam medan perang pada tanggal 30 September 2023 di Distrik
Serambakon, Kampung Modusit. Kami TPNPB Kodam 35 Bintang Timur tidak
akan mundur biarpun satu anggota TPNPB gugur..kami sudah siap sepuluh
sampai seratus TPNPB untuk lawan NKRI," tandasnya.
"Yang
keempat, TPMPB Kodam 35 Bintang Timur tidak akan mundur dari segala
penindasan yang di lakukan oleh negara kolonial Indonesia terhadap orang
asli Papua, mulai dari generasi pertama hingga sekarang, kami
TPNPB-OPM tetap lawan sampai Papua merdeka," tegasnya.
"TPNPB-OPM
Kodam 35 Bintang Timur menghimbau kepada dunia Internasional, bahwa
kami perang bukan minta makan, minta Pembangunan, tapi kami minta hak
kedaulatan karena perjanjian setia yang telah di buat oleh Amerika,
Belanda dan Indonesia pada 15 Agustus 1962 di New York Amerika Serikat
tanpa melibatkan orang Papua. Orang asli Papua rela mengorbankan bangsa
West Papua, maka dari itu segera kembalikan hak kedaulatan bangsa West
Papua, demikian pernyataan sikap kami," pungkas Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Usai
melakukan pernyataan sikapnya TPNPB Kodam 35 Bintang Timur secara
serentang mengucapkan yel-yel," Papua Merdeka...Merdeka...Merdeka,
Indonesia No...Indonesia No," teriak mereka serentak.
Disinyalir melalui penyusupan yang dilakukan oleh Sebby Sambom dan 2 WNA ke wilayah Papua, telah menyebabkan munculnya dua insiden berdarah di pihak masyarakat Papua.
Insiden
pertama, telah terbunuhnya seorang warga Orang Asli Papua (OAP) atas
nama Timotius Kasipmabin, akibat tembakan anggota OPM Kodap XXXV Bintang
Timur, pada hari Senin tanggal 8 April 2024 sekitar pukul 21.00 WIT di
Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua
Pegunungan. Sementara Alm. Timotius Kasipmabin sendiri merupakan anggota
Satpol PP Kab. Pegunungan Bintang, dan merupakan anak Kepala Suku dari
Marcel Kasilmabin.
Insiden berikutnya terjadi pada lokasi yang berbeda, tepatnya di Kios, Jembatan Yersey Mersey, Jl. Kago-Kimak, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, dimana telah terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh Orang Tidak diKenal (OTK), yang diduga TPNPB-OPM Kabupaten Puncak, terhadap Pampang (masyarakat pendatang/Suku Toraja) dan seorang OAP atas nama Nortinus Tabuni.
Insiden berikutnya terjadi pada lokasi yang berbeda, tepatnya di Kios, Jembatan Yersey Mersey, Jl. Kago-Kimak, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, dimana telah terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh Orang Tidak diKenal (OTK), yang diduga TPNPB-OPM Kabupaten Puncak, terhadap Pampang (masyarakat pendatang/Suku Toraja) dan seorang OAP atas nama Nortinus Tabuni.
Akibat
dari aksi penembakan brutal tersebut, Pampang mengalami luka tembak
pada kepala bagian kanan dan saat ini dalam kondisi kritis. Sedangkan,
Nortinus Tabuni mengalami luka tembak akibat rekoset munisi pada bagian
pinggang sebelah kiri dan dalam kondisi sadar.
Hingga kini, posisi kedua korban tembakan masih dalam penanganan medis pihak RSUD Ilaga.
(Obed) MHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar