PAPUA, MHI - ,Sebanyak 12 otang pekerja Trans
Papua Barat atau Teluk Bintuni Maybrat diduga diserang oleh TPNPB, pada Kamis
(29/09/2022) sekira pukul 18:20 WIT, di wilayah Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
Dugaan
penyerangan oleh TPNPB ini di benarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombespol,
Adam Erwindi, pada Jum’at (30/09/2022). Ia pun belum dapat memastikan apakah
ada di luar pekerja yang menjadi korban.
”Benar dan 1 orang korban belum diketahui nasibnya berjenis kelamin perempuan
atas nama Reva (28) tinggal di Sorong,”ujar Kabid Humas, pada Jum’at
(30/09/2022).
Lanjut Adam, “Saat ini Polda Papua Barat sudah mengantongi nama-nama pelaku
penembakan dan penyerangan berdasarkan keterangan dan data-data,”ungkapnya.
“Kapolda Papua Barat memerintahkan jajaran, agar terus memburu dan menangkap
pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” tegas Kabid
Humas.
Adapun biodata dari 14 orang pekerja Jalan Trans Teluk Bintuni-Maybrat yang
diserang OTK yaitu:
a. Korban yang selamat sebanyak 9 orang, 6 orang yang berhasil menyelamatkan
diri ke pos di antaranya:
1. Kusnadi (30) alamat di Kampung Meyado, Stenkool 3
2. Remon Ulimpa (26) OAP alamat di Sorong.
3. Irson (42) alamat di Sorong4. Agung (18) alamat di Sorong.
5. Muksin Rambe (49) alamat di Bintuni Pasar.
6. Ruslan alias Culang (33) alamat Pinrang, Sulawesi Selatan (terkena tembakan
di bagian lengan atas sebelah kanan).
b. Sebanyak 3 orang menyelamatkan diri di Sungai Majnik Lama ke arah Kampung
Maghti, yakni :
1. Sitinjak (25) alamat di Sorong.
2. Om Kumis (55) alamat Pinrang, Sulawesi Selatan.
3. Halim (20) alamat di Sorong.
Berikut identitas 4 orang korban meninggal dunia :
1. Abas yang merupakan bos (52) alamat di Sorong.
2. Yafet Operator Heksavator (50) alamat Sorong.
3. Darmin Sopir truk (46) alamat di Bintuni.
4. Armin Supir truk (43) alamat di Sorong.
TPNPB Bertanggungjawab Terhadap Peristiwa
Pembunuhan
Beredar
Video yang memperlihatkan empat orang di bunuh di lokasi, terkait informasi itu
hingga kini pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut. Pasalnya hingga
semalan pihak Kepolisian belum mendapat Up-Date informasi tersebut, selain
Video terdapat sebuah rekaman suara yang
menyebut bahwa kelompok Separatis tersebut telah menembakempat orang
Pekerja Jalan.Mereka beralasan terhadap penyerangan itu lantaran terdapat
senjata tabung dan 12 butir amunisi di lapangan sehingga kelompok Separatis
tersebut langsung mengambil langkah Penembakan
dan Pembunuhan . Pihaknya juga telah membakar 2 Unit kendaraan Truk dan 2
Eksavator.
Pihak Separatis mengklaim dalam aksi brutal tersebut
bahwa pihaknya telah membunuh 4 Intelejen Indonesia yang telah ditembak mati
Oleh Pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya Saat Kerja Projek Jalan Trans Papua.
Hal tersebut berdasarkan Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komando Nasional,
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Per 29 September 2022.
Manajemen Markas Pusat Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasioal Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka telah terima laporan Resmi dari Komandan Operasi TPNPB KODAP IV Sorong Raya-Maybrat Mayor Arnoldus Yancen Kocu dalam laporannya mereka menegaskan bahwa.
“Pasukan TPNPB Komando Daerah Pertahan
IV Sorong Raya, Maybrat berhasil Tembak mati 4 orang Intelejen Indonesia yang
menyamar sebagai pelaksana Projek Jalan Trans Papua, dan dua orang lainnya
mengalami luka potong,” tandasnya.
Hal ini telah dilaporkan langsung oleh Komandan Operasi TPNPB KODAP
IV Sorong Raya Mayor Arnoldus Yancen Kocu melalui telepon selulernya, dan
juga telah mengirim Audio Voice dengan mengatakan bahwa. "Jadi kami
rekomendasikan kepada semua pihak boleh ikuti Audio Voice yang kami lampirkan
dalam Siaran Pers ini," katanya.
Komandan Operasi TPNPB KODAP IV Sorong Raya mengungkapkan bahwa," 4 Orang
Intelejen TNI/Polri yang menyamar sebagai pekerja Projek Jalan Trans Papua,
mayat mereka masih ada dan dijaga oleh Pasukan TPNPB,” ungkapnya.
Dan dalam hal ini, Kocu menambahkan bahwa," Jika mau evakuasi mayat
Korban, jangan TNI/Polri yang datang, tapi lebih bagus Tim Palang Merah
Internasional yang datang evakuasi... Mengapa? Karena ini Perang Pembebasan
Nasional Papua Barat," tegas Komandan Operasi TPNPB KODAP IV Sorong Raya.
"Maka jika TNI/Polri yang datang untuk evakuasi, maka kami siap
tunggu untuk lawan," imbuhnya.
“Lebih lengkapnya bisa ikuti Audio Voive yang kami kirim persamaan dengan
Release ini, dan siran Pers ini resmi dikeluarkan dari Pengendali Manajemen
Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM dibawah Pimpinan Mayor Jenderal Terryanus Satto. Diteruskan
kepada semua pihak oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom, dan Terima kasih
atas kerja sama yang baik. Tuhan leluhur bangsa-bangsa di dunia memberkati kita
semua. Waa,” pungkas Komandan Operasi TPNPB
KODAP IV Sorong Raya, Mayor Arnoldus Yancen Kocu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar