HTML

HTML

Selasa, 24 September 2019

Aksi Unjuk Rasa Siswa SMA dan Warga Anarkis diWamena, Jayawijaya


WAMENA,JAYAWIJAYA, MHI - Berlangsungnya aksi unjuk rasa diPerempatan Patimurra Ujung, Distrik Wamena, Kab. Jayawijaya yang dilakukan oleh kurang-lebih 150 Siswa SMA dan Warga pada pukul 08.20 WIT sampai dengan saat ini  terkait adanya dugaan Issue yang berkembang tentang Ucapan “Monyet” yang Dikatakan Salah Satu Oknum Guru di Wamena, Kab. Jayawijaya yang dianggap sebagai pemicu awal terjadinya unjuk rasa anarkhis dan berakibat cukup fatal, (23/9).



Hal tersebut berawal pada Pukul 07.25 WIT, dimana kurang lebih sekitar 150 orang massa dari Siswa SMA PGRI jalan Bhayangkara kota Wamena berkumpul di Perempatan Patimurra Ujung, Distrik Wamena yang kemudian pada Pukul 08.30 WIT, Aksi Unjuk Rasa dari gabungan anak SMA dan masyarakat dengan Jumlah total sekitar 200 orang menuju ke sekolah yayasan pendidikan Islam YAPIS Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Wamena bergerak ke sepanjang Jl. Patimura dan secara anarkis merekapun melakukan tindakan Pelemparan batu ke kios-kios dan merusak kaca-kaca mobil para pemilik  kios, Sontak Masyarakat pemilik kios langsung menutup toko guna menghindari kerusakan yang lebih parah lagi.

Sementara Titik kumpul Massa berJumlah 150 massa berkumpul di perempatan homhom ,Jumlah 100 orang berkumpul di jalan raya Sudirman dan Jumlah 100 orang berkumpul dijalan.
Kemudian pada Pukul 08.35 WIT, sekitar 200 orang Aparat keamanan TNI/Polri melakukan penenangan massa dan penyekatan di berbagai sektor jalan dan Sesekali Aparat keamanan dari kepolisian mengeluarkan tembakan untuk menenangkan situasi.


Lalu pada Pukul 08.45 s.d. 09.00 WIT, massa aksi dari anak SMA masih berada saat ini ditahan didepan Jl. Thamrin untuk diadakan konsolidasi bersama aparat keamanan guna mencegah Aksi Unjuk Rasa anarkis berkelanjutan serta melakukan penghentian Aksi Unjuk Rasa.

Pergerakan Massa Anarkis ada dibeberapa bagian yaitu dikantor bupati sekitar 500 orang sedangkan massa yang masih bergerak sekitar 200 orang yang lalu berkumpul dan berada di sekitaran bank Papua, kemudian disaat sebagian massa tersebut bergerak, mereka sempat melakukan pembakaran toko di sekitar super market yudha diJalan sapi darwi dan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIT.

Sementara dilokasi lain pada Pukul 10.15 WIT di kantor bupati Jln Yos Sodarso seluruh masyarakat yang berkumpul didepan kantor bupati sudah mulai anarkis dengan melempari kantor bupati dengan batu dan diperkirakan sekitar 500 orang.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja saat dikonfirmasi di Jayapura, Senin membenarkan aksi demontrasi di Wamena. Demonstrasi itu dipicu isu rasis yang diucapkan seorang guru di wilayah tersebut, pada pekan lalu.

“Minggu lalu ada isu seorang guru mengeluarkan kata-kata rasis, sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi, pagi ini,” kata Rodja usai membubarkan mahasiswa di Auditorium Uncen Jayapura.

Berdasarkan pemantauan awak media dilapangan seluruh aktifitas pertokoan dan sekolah termasuk kantor pemerintah dan swasta lumpuh total dan masyarakat berkumpul diKantor Polres, Kodim dan Koramil.


Akan tetapi Tiba-tiba Pada pukul 10.27 WIT , terjadi pembakaran kembali kantor otomomi daerah, Jalan yos sudarso, untuk sementara keterangan tersebut yang dapat kami sampaikan dilapangan sementara menunggu perkembangan berikutnya dan sejak berita ini diturunkan situasi dilapangan masih dalam keadaan mencekam.

(OBD/NN) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi