MANGUN JAYA - TAMBUN, MHI – Proyek Pembangunan
lapangan Bulu tangkis hasil dari Musrembang yang masuk dalam Program Sarana dan
Prasarana Olah Raga diDinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Bekasi yang masuk dalam tahun
Anggaran APBD 2019 mendapat kecaman, Protes dan Komplain Warga setempat terkait
hasil pengerjaan yang dinilai warga setempat sangat mengecewakan, (5/7) Sementara proyek pembangunan lapangan Bulu Tangkis tanpa papan nama terpampang tersebut
berlokasi diRT 02-RW 30, Perum Mahkota Indah, Desa Mangun Jaya, Kecamatan
Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Permasalahan
yang timbul akibat dari kesewenang-wenangan pemborong dalam menyelesaikan
pekerjaan tersebut yang menjadi tanggung jawabnya namun tidak dilakukan secara
baik dan dibuat asal jadi , sehingga membuat warga setempat menjadi berang
dengan bentuk hasil pekerjaan yang ditinggalkan dalam keadaan sisa seperempat lapangan
dan retak-retak serta pecah-pecah setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Hal tersebut
diungkapkan Ketua RT setempat, Nuryadi yang mewakili warga diperumahan tersebut
kepada Awak Media pasca pengerjaan selesai dikerjakan mengatakan, Pekerjaan ini
dari Pemda dan hasil dari Musrenbang..tidak ada Papan Keterangan Proyek..total
nilai proyek Tiga puluh lima juta..kemarin Pimpronya kemari dan saya lihat
diFilenya tapi foto.., saya bilang tadi pagi saya kecewa juga..kok kerjaan
sampai ini saja terlambat..tadi pagi saya bilang juga sama kulinya kenapa
kerjaan seperti ini ditinggal aja..kan musti diratain,..bapak biasa ngerjain
lapangan seperti ini apa tidak..biasanya gini aja pak nanti halusnya sama cat
(kata Kuli), ini baru semalem..tadi pagi jam delapan selesai ditinggal langsung
pecah..dan atas nama warga complain sama dia (Pemborong-Red),Ungkapnya.
Terkait
pekerjaan yang disisakan, Komplainnya selain tidak ada papan nama,kerjaanya
pada retak-retak dan ini tadi pagi juga saya nanya, ini kapan mau
diklarin..mereka bilang kalau engga sore nanti malem..sekarang sudah mati lampu
seluruh jawa..terus bagaimana?,alasannya dia (Pemborong-Red) corannya habis,
jatahnya dua molen..satu molennya tujuh- delapan kubik..jadi 16 m3 ..ini engga
masuk diakal ..hitungan saya 3 molen..saya bilang ya..mengada-ada dari
pemborongnya,Jelasnya.
Mengenai Pengawas
dan Konsultan, Konsultan tiga minggu yang lalu datang kesini saya tidak tahu
namanya tapi yang mendampingi namanya Pak Tamrin..Kalau dari Dinas yang semalam
dating Pak Subur namanya..intinya pekerjaan ini saya beserta warga kecewa dan
Protes Keras dengan hasil pekerjaan ini..ini namanya bikin masalah..tadi pagi
saya komplain juga..harusnya yang namanya proyek itu gak mau tau harus
selesai..pokoknya warga taunya harus selesai, Tegasnya.
Nuryadi
berharap pada Pemerintah Daerah terutama Bupati yang baru terlantik agar
memberikan sangsi tegas kepada pemborong pekerjaan ini dan Oknum-oknum diDinas
terkait agar menjadi pembelajaran bagi yang lain kedepannya serta memberikan
efek jera .
( Joggie ) MHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar