HTML

HTML

Sabtu, 25 Mei 2019

Kerusuhan Aksi Demo 22 Mei 2019


                              




JAKARTA,MHI - Kerusuhan Pecah diKawasan Sarinah, Tanah Abang Hingga Petamburan  dengan diawali kejadian kericuhan terjadi Pada Pukul 23.00 WIB didepan kantor Bawaslu dimana kurang lebih 300 orang datang secara Tiba- tiba entah darimana, namun yang jelas bukan massa yang berdemo dengan aksi damai (21/5)dimulai siang hari sampai dibubarkan Pukul 21.00 WIB dengan perpanjangan waktu, (23/5).



Massa yang datang Pukul 23.00 ini secara serentak langsung melakukan tindakan anarkis dan provokatif didepan Bawaslu dengan melakukan perusakan Barrier pembatas serta melontarkan nada provokatif kepada para petugas, lalu para petugas kepolisianpun langsung bergegas menghalau serta menghimbau massa yang melakukan tindakan anarkis tersebut untuk membubarkan diri.Namun justru massa tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas dengan lemparan batu petasan dan molotov, awalnya para petugas hanya bertahan namun kemudian masyarakat yang melakukan kerusuhan didorong mundur sampai tanah abang dengan dihujani Gas air mata oleh para petugas kepolisian.
Sementara disisi lain tepatnya dibelakang sarinahpun tengah berlangsung aksi berskala besar namun lagi-lagi dapat dipukul mundur oleh kepolisian dengan diberondong tembakan Gas air mata untuk membubarkan massa, hal tersebutpun berlangsung sampai pukul 4.00 WIB,(22/5).
Banyak massa yang terluka akibat bentrokan tersebut dan dibawa lari kerumah sakit akibat dari pemukulan serta dampak tembakan Gas air mata.

Bentrok DiPetamburan

                                     Hasil gambar untuk bentrok massa dipetamburan

Dipetamburan (Jakarta Barat) , Hal yang samapun terjadi bentrokan  aparat kepolisian dengan masyarakat dipicu dengan munculnya sekelompok anak muda kurang lebih berjumlah 200 sampai 300 orang yang melakukan tindakan anarkhis dengan penyerangan kepada asrama kepolisian dan bentrokan antara massa perusuh dan masyarakat setempatpun tak dapat dihindarkan, hal tersebut dijelaskan Kapolres Jakarta Barat, Kombes pol Hengky Haryadi .Hengky yang memberikan pernyataan tentang tragedi tersebut pasca terjadi bentrok aparat kepolisian dengan sekelompok massa yang bukan dari daerah tersebut," sebelumnya tadi juga sudah ada bentrok antara warga dengan mereka, karena warga setempat tidak terima propertinya dirusak,dibakar dan sebagainya ,Ujar Hengky ,diJalan KS Tubun ,Petamburan , Jakarta Barat, (22/5).


Didalam bentrokan antara aparat dan kelompok tersebut berlangsung alot, kelompok itupun telah melakukan pembakaran terhadap kendaraan masyarakat setempat kurang lebih 25 kendaraan pribadi maupun dinas yang berada didepan asrama brimob dan dari lokasi kejadian bentrok antara Polisi dan massa aksi itu,

                                       Hasil gambar untuk kendaraan ambulance  Parpol (logo gerindra Tasikmalaya) dipetamburan

Kemudian dari kelompok massa perusuh tersebut pihak aparat dibantu masyarakat telah mengamankan sekitar 58 orang serta ditemukannya sejumlah amplop yang sudah ada nama-namanya dan berisikan uang, juga mengamankan sejumlah alat bukti berupa kendaraan ambulance milik salah satu Parpol (logo gerindra Tasikmalaya) berisikan batu, conblock dan senjata tajam.



Dalam penjelasanya TNI-Polri,Kemenpolhukam kepada masyarakat (22 mei 2019) mengatakan,Kepolisian telah mengidentifikasi bahwa, Kelompok Massa yang muncul sejak 23.00 sampai dengan 03.00 adalah massa bayaran yang sengaja disetting untuk membuat kericuhan , Hal tersebut dijelaskan Kadiv Humas Polri M Iqbal " Berbagai data sudah kami dapatkan dari hasil pemeriksaan sementara, mayoritas massa dari luar jakarta yaitu dari Jawa Barat,Banten dan ada yang dari Jawa Tengah, dan ada bukti-bukti,ada satu ambulance penuh dengan batu dan alat-alat sudah kami amankan dan ada juga setelah kami geledah massa tersebut masih menyimpan berbagai amplop dan uangnya masih ada sudah kami sita dan Polda Metro Jaya masih mendalami hal tersebut, Jelas Iqbal diKantor Kemenkopolhukam.
Juga dari kelompok perusuh Pihak TNI-Polri bahkan telah mengamankan senjata api , Dalam keterangan persnya Kapolri Tito Krnavian mengatakan, Senjata laras panjang M4 yang dilengkapi dengan alat peredam suara,dilengkapi pula dengan pisir (bidikan), ini artinyabisa dipakai untuk teleskop sniper, Kata Kapolri saat jumpa pers dikemepolhukam.
Polri juga menangkap tiga orang yang diduga sebagai biang kerok kerusuhan beserta barang bukti senjata api berjenis Pistol revolver taurus dan colt 22 berikut dua dus peluru berisikan 50-60 butir peluru.
Berdasarkan informasi dari Intelijen, senjata-senjata tersebut digunakan untuk menyerang aparat,pejabat dan masyarakat, Kata Tito.
" Upaya nanti diciptakan martir ,seolah-olahyang melakukan adalah aparat, sehingga timbul kemarahan publik yang menjadi mertir untuk pembenaran pada langkah-langkah berikutnya,Ungkap Tito.

Peluru Tajam

                                    Hasil gambar untuk bentrok massa dipetamburan

Bentrok aparat  dengan Massa aksi dipetamburan,Jakarta Barat mengakibatkan banyak warga setempat mengalami luka-luka dan satu orang tewas akibat terjangan peluru tajam saat bentrokan massa aksi dengan aparat terjadi dilokasi depan Pasar Blok A Tanah Abang,Korbanlalu dilarikan kerumah sakit Budi Kemuliaan, Jl Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Diketahui korban bernama Farhan akibat luka tembak pada tenggorokan tembus kebelakang hal tersebut dijelaskan ,Dr Muhammad Baharuddin, salah satu dokterjaga di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Pukul 14.18 WIB.
Salah seorang warga yang turut membantu membawa korban keRumah Sakit bernama Abdul Bima mengatakan," Satu Orang mati,Bang, sudah mendapat penanganan dokter ,Korban tak selamat,"Jelasnya.


didalam bentrokan aparat dengan Massa aksi demo dikawasan petamburan sejumlah masyarakat menemukan banyak selongsong peluru tajam bertaburan dilokasi bentrokan.
"Saya kalau gak keburu..dia teriak..saya dengar pak..hajar dengan peluru tajam.. untung saya cepat lari ..kalau tidak saya yang pertama kali dihajar," Ungkap salah seorang warga.
Sebelumnya pihak kepolisian telah mengklaim tidak membekali para petugas aparat dilapangan didalam menangani aksi demo massa 21-22 mei 2019, Hal tersebut ditegaskan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo (20/5).

Ada Yang Bermain diBalik Aksi 22

                                     Hasil gambar untuk konferensi pers Kapolri terkait aksi demo ricuh di bawaslu

Terkait adanya korban yang meninggal dunia karena luka tembak, Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih mendalam lagi, Hal tersebut dijelaskan Kapolri " kemungkinan besar itu senjata yang masih beredar dikalangan perusuh, Pihak kepolisian masih menyelidiki..karena yang jelas Polri tidak dibekali senjata berpeluru tajam untuk menangani demonstrasi ,"(22/5).
Kapolri Tito Karnavian meminta masyarakat tidak langsung apriori menanggapi tewasnya enam orang peserta aksi. Menurut Tito ada yang bermain di balik aksi 22 Mei dan berupaya membangun kemarahan publik.
                                            
                                                                                                  


Massa Bakar Pos Polisi

                                    Hasil gambar untuk pospol tol 1 pontianak, di kalimantan Barat terbakar akibat kerusuhan Pilpres

Sementara dihari dan moment yang sama namun lokasi berbeda telah terjadi pembakaran dua Pospolisi oleh  Sekelompok orang tak dikenal  di Perempatan Jalan Tanjung Raya Idan Simpang Garuda ,Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat,(22/5).
Hal tersebut ditegaskan oleh Kabid Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Donny Charles,"Dua pos polisi yang dibakar, di Tanjung Raya dan Simpang Garuda," kata Donny Charles ketika dikonfirmasi para awak media. "Bukan hanya dua pospolisi yang dibakar akan tetapi massa juga melakukan pemblokiran Jembatan Kapuas I," Imbuh Donny.
Polda Kalbar mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita atau informasi hoax yang katanya terjadi di Jakarta. Imbauan ini menyusul adanya aksi blokade jalan menuju Jembatan Kapuas I, Pontianak."Kami imbau masyarakat tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh hoaks, faktanya di Jakarta tidak seperti itu," kata Donny di Pontianak.


Donny juga menjelaskan saat ini personel Polda Kalbar dan TNI sudah berjaga di perempatan Jalan Tanjungpura, Pahlawan, dan Imam Bonjol menuju arah Jembatan Kapuas I dan Landak. Menurut dia, pihak kepolisian juga sudah melakukan pengalihan arus guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan kemacetan."Hingga saat ini arus lalu lintas masih lancar," jelasnya.
Terpaut akan hal tersebut Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono turun tangan langsung dengan menemui dan bernegoisasi dengan massa serta meminta agar massa membuka akses jalan dikarena mengganggu hak-hak pengguna jalan lainnya.
Donnypun memastikan bahwa ,"Saat ini Bapak Kapolda dan Kapolresta di lokasi. Bernegosiasi dengan massa," Tegas Donny.
Terkait dengan pembakaran dua pos polisi Donny mengatakan ," kepolisian masih menyelidiki siapa dalang di balik aksi massa dan pelaku pembakaran dua pospolisi."
(Joggie/Sisman/Irfan) MHI Hasil gambar untuk mediahukumindonesia



2 komentar:



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi