HTML

HTML

Minggu, 11 November 2018

Sunday Morning Ride The President For “Blusukan”

Sepeda motor Kawasaki W175 yang ditunggangi Presiden saat blusukan ke pasar di Tangerang, Minggu (4/11).
BANTEN , MHI – Presiden Joko Widodo melakukan blusukan ke pasar tradisional. Untuk kali ini, giliran Pasar Anyar, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang disambangi Presiden. Hal yang menarik, Pada Blusukan kali ini, Presiden justru mengendarai sepeda motor custom untuk menuju ke pasar tradisional. Adapun sepeda motor yang ditungganginya adalah Kawasaki W175 beraliran tracker dan berwarna dominan hijau ,Minggu (4/11).
Gambar terkait
Sekira pukul 06.15 WIB, bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Presiden mengendarai sepeda motor dari mulai Jalan Sudirman, Kebon Nanas dan M.H. Thamrin, Tangerang, pada sepanjang jalan tak sedikit masyarakat yang antusias menyapa, Lalu sang Presiden pun membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan sambil tersenyum.
Sekira pukul 06.33 WIB Rombonganpun Tiba diPasar , Dan kedatangan Presiden disambut riuh sorak para pedagang dan pembeli. Merekapun serentak langsung mendekati Presiden untuk bersalaman, tegur sapa dan berswafoto.
Presiden kemudian berjalan ke dalam pasar untuk mengunjungi para pedagang, antara lain sayuran, buah-buahan, ayam, telur, hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, Presiden berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar. “Yang pertama kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah dicek semua stabil,” kata Presiden saat peninjauan.
Berdasarkan pengamatan Kepala Negara, beberapa komoditas di pasar harganya stabil. Beberapa bahkan mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp 20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp8 ribu sampai Rp12 ribu, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp 5 ribu. “Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp120 ribu. Melinjo, cabai Rp30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp80 ribu,” Ucapnya.
Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar. “Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yg beli iya ndak? Malah datang ke mal, supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” Jelasnya.
Presiden menuturkan, selain harga yang paling penting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau, dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, lanjut Presiden, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan supermarket. “Sudah sepakat dengan wali kota, tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah,” Imbuhnya.
Selesai meninjau dan berinteraksi dengan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar, sekira pukul 07.30 WIB, Presiden meninggalkan lokasi. Ia berkendara sepeda motor kembali dan melanjutkan perjalanan ke agenda kerja berikutnya.
(IR/JL/EN) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA 01
Sumber:(BPMI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No..527/Bth/2023, Pembantah Ajukan Dua Bukti, Turut Terbantah Klaim Autentik, Terbantah Lari Dari Konfirmasi

JAKARTA, MHI - Sidang pembuktian lanjutan kasus sengketa tanah Perkara Perdata Nomor. 527/Bth/2023 kembali di gelar Pengadilan Negeri 1A Jak...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi