Seperti diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 skala richter (SR) yang juga menyebabkan tsunami mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9).
Saat mendengar gempa dan tsunami terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, Presiden memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi tanggap darurat.
Untuk itu, Menko Polhukam, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kepala BNPB, Wakapolri telah tiba di Palu, Sabtu, 29 September 2018.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Sabtu malam (29/9) menjelaskan bahwa Presiden memutuskan meninjau langsung ke Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu untuk mengetahui kondisi pascabencana saat ini.
“Presiden akan memberikan arahan terkait prioritas yang harus dilakukan, serta keputusan yang diperlukan terkait dengan dampak bencana di lapangan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dan juga pengiriman bantuan,” ucap Pratikno.
Selain itu, sulitnya melakukan koordinasi dalam menangani dampak gempa dan tsunami akibat terputusnya jalur komunikasi menjadi faktor lain yang membuat Kepala Negara bersegera meninjau langsung ke daerah terdampak gempa dan tsunami.
Dalam kunjungan ke Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah ini, Presiden dan rombongan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta. Rombongan Presiden lepas landas pada pukul 10.07 WIB.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan penggunaan Boeing 737-400 TNI AU dalam kunjungan kali ini dikarenakan kondisi landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
“Landasan pacu yang bisa digunakan hanya sepanjang 2.000 meter dari 2.400 meter landasan pacu yang ada dan kemarin saya bersama rombongan menggunakan jenis pesawat Boeing 737-400,” ucap Hadi.
Setibanya di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Presiden dan rombongan direncanakan akan meninjau beberapa lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami, yaitu Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan Rumah Sakit Wira Buana.
Presiden Tiba di Palu
Presiden Jokowi memberi keterangan usai meninjau daerah yang terkena gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9).
Setibanya di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Minggu (30/9), Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memimpin Rapat Terbatas (ratas) dengan sejumlah jajarannya terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
Tiba pada pukul 13.06 WITA, Presiden disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Selain itu, tampak juga Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.
Presiden kemudian menuju ruangan yang berada di bandara dan langsung ratas bersama Gubernur Sulteng, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi.
Setelah ratas, Presiden yang mengenakan jaket loreng hijau-hitam TNI, kemudian memberikan arahan kepada prajurit TNI di pelataran atau teras bandara. Secara khusus, dirinya meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi.
“Saya minta Saudara-saudara semuanya siap untuk bekerja siang dan malam menyelesaikan yang berkaitan dengan evakuasi, siap?” kata Presiden.
“Siap!” jawab prajurit TNI serempak.
Selain evakuasi, Kepala Negara juga meminta kesiapan para anggota TNI untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah ini.
“Juga bekerja keras bersama-sama dengan masyarakat, dengan seluruh komponen Polri, masyarakat dan seluruh lembaga dan kementerian agar kita semuanya bisa segera menyelesaikan persoalan yang ada di provinsi Sulawesi Tengah ini,” ujarnya.
Dari bandara, Presiden dan rombongan langsung bergerak untuk meninjau sejumlah titik yang terdampak bencana.
Titik pertama yang dituju adalah Perumnas Balaroa dan tiba pada pukul 13.55 WITA. Di lokasi ini, Presiden meninjau lokasi reruntuhan bangunan dan menyerahkan bantuan.
Setelah itu titik berikutnya yang akan ditinjau Presiden adalah Pantai Talise. Pantai ini merupakan tempat wisata utama di Palu dan terdampak tsunami paling parah.
Selanjutnya Presiden akan menuju Rumah Sakit Undata dan terakhir Presiden akan meninjau posko pengungsi di Lapangan Vatulemo.
Atasi Dampak Gempa dan Tsunami Palu
Presiden Jokowi saat meninjau daerah yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9).
Kompleks Perumnas Balaroa yang merupakan salah satu kelurahan yang terdampak gempa cukup parah menjadi tempat pertama yang dikunjungi Presiden Joko Widodo di Palu, Minggu (30/9).
Masyarakat yang melihat kedatangan Presiden di lokasi pun langsung mengerubunginya. Presiden pun menyempatkan berbincang dengan warga.
“Jadi ini memang keadaan darurat karena jalan banyak yang terputus, bandara. Listrik dari 7 gardu baru yang hidup. (Suplai) BBM juga (terhambat karena) jalan tertutup,” kata Presiden di lokasi.
Terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM), Presiden memperkirakan dalam dua hari akan sampai ke lokasi. Alat berat dari Mamuju, Gorontalo menurutnya juga sudah bergerak menuju lokasi bencana.
“Kita berdoa semoga lancar alat-alat berat sampai ke sini nanti malam,” lanjutnya.
Demikian juga terkait bahan pangan dan air yang terhambat. Presiden mengatakan hal ini dikarenakan kondisi bandara yang belum siap 100 persen untuk dipakai pesawat mendarat.
“Saya harap masyarakat sabar semua. Saya tahu banyak persoalan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk berkaitan dengan komunikasi,” ujarnya.
Mengutip rilis resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus.
Terdapat 276 base station yang tidak dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.
Di penghujung percakapan, Kepala Negara mengatakan dirinya akan terus mengikuti setiap perkembangan terkait penanganan pasca bencana gempa dan tsunami ini.
“Ini akan terus saya ikuti, semua akan kembali. Setelah normal baru tahap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah seperti ini,” tandasnya.
Alat Berat, BBM, Listrik Segera Beres
Presiden Jokowi mendengarkan keluhan warga saat meninjau rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi di Palu, Sulteng, Minggu (30/9) siang.
Pemerintah mengupayakan beberapa masalah dasar yang dibutuhkan dalam penanganan pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), bisa segera diselesaikan dalam 1-2 hari ini.
Presiden Joko Widodo mengakui, ada beberapa desa yang karena alat beratnya belum ada belum dapat dilaksanakan evakuasi terhadap para korban. Namun, Presiden optimistis besok (Senin, 1/10) pagi alat berat tersebut sudah datang.
“Tadi Pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, dari Gorontalo, dari Poso menuju ke sini. Insyaallah nanti malam ini datang, kemudian besok pagi mulai evakuasi di tempat-tempat yang masih kita perkirakan ada korban yang belum bisa kita ambil,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Minggu (30/9) sore usai melakukan peninjauan sejumlah lokasi gempa di Palu.
Sementara yang berkaitan dengan korban yang luka-luka, menurut Presiden Jokowi sebagian ditangani di rumah sakit di Palu. Tetapi sebagian besar, hampir 900 orang akan dibawa ke Makassar untuk ditangani di sana.
Adapun terkait dengan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Presiden Jokowi mengakui di lapangan SPBU-SPBU penuh dengan masyarakat yang ingin mendapatkan BBM. Ia menyebutkan, hal ini karena terbatasnya pasokan BBM karena jalan menuju ke Palu masih banyak terkendala karena jembatan runtuh, longsoran, dan lain-lain.
“Tapi baru saja, 1 jam yang lalu saya perintahkan kepada Menteri ESDM untuk membawa BBM dengan pesawat, entah dari Makassar, entah dari Balikpapan, maupun dari Jawa, pesawat khusus BBM. Sehingga kita harapkan besok urusan BBM sudah bisa kita selesaikan,” tegas Presiden.
Sedang yang berkaitan dengan listrik, Presiden menjelaskan, ada 7 (tujuh) gardu listrik yang ada di Palu, namun yang berfungsi hanya 2 (dua), yang 5 (lima) masih ada masalah besar sehingga perlu penanganan khusus.
“Saya tadi sudah telepon kepada Menteri BUMN, Menteri ESDM agar ini diselesaikan dengan gardu yang mobile. Ini masih akan dikirim dari Jawa menuju ke Palu. Ini moga-moga juga bisa cepat untuk menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan listrik,” ucap Presiden.
Kemudian untuk makanan dan air, diakui Presiden Jokowi, juga masih ada masalah karena banyak toko yang belum buka. Presiden Jokowi berharap dalam masa tanggap darurat ini segera bisa diatasi dan terselesaikan.
Soal tanggap darurat itu, Presiden Jokowi berharap dapat diselesaikan secepat-cepatnya sehingga dapat masuk ke tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi, baik untuk fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan jembatan maupun untuk rumah-rumah warga.
Imbau Masyarakat Jangan Tinggalkan Palu
Menanggapi keinginan sejumlah warga yang ingin meninggalkan kota Palu, Presiden Jokowi meminta pejabat terkait untuk segera memulihkan aktivitas ekonomi paska terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9) lalu. Dengan pemulihan aktivitas ekonomi itu, diharapkan masyarakat tidak tinggalkan kota Palu.
“Kita harapkan masyarakat tetap tinggal di Palu, kemudian juga segera bisa menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari sehingga bisa berjalan normal kembali,” kata Presiden Jokowi.
Diakui Presiden Jokowi hingga saat ini masih ada gempa-gempa kecil susulan. Karena itu, Presiden mengingatkan masyarakat agar tetap waspada.
Setelah meninjau empat titik terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Presiden dan rombongan langsung bertolak kembali ke Jakarta melalui Bandara Mutiara Sis Al Jufri, pada pukul 17.05 WIB, dan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusma Jakarta pukul 18.20 WIB.
Dalam penerbangan ke Palu ini Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
(JL/ES/IR/EN) MHI
Sumber : (BPMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar