HTML

HTML

Sabtu, 07 Juli 2018

Presiden RI dan Presiden Bank Dunia Blusukan Lihat Penanganan Stunting di Bogor

Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
BOGOR , 05 Juli 2018 – Presiden Joko Widodo bersama dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim ,Rabu siang , blusukan ke Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. 
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Di desa ini, keduanya meninjau langsung penanganan yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan terkait stunting di Indonesia dengan meninjau kegiatan posyandu, pemberian makanan tambahan berbahan dasar lokal, penyuluhan untuk ibu hamil dan pendidikan anak usia dini (PAUD), sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Adapun makanan tambahan untuk ibu hamil yang disajikan adalah bubur kacang hijau, telur rebus, dan jambu Kristal. Untuk balita dan PAUD diberikan bubur kacang hijau, telur rebus, dan pisang.
“Program pengurangan kekerdilan atau stunting telah kita lakukan dengan pemberian makanan tambahan dan kampanye-kampanye lewat Posyandu. Kita harapkan nanti ini bisa betul-betul mengurangi stunting di negara kita, tidak hanya di Kabupaten Bogor, tapi juga kabupaten dan provinsi yang lain,” kata Presiden.
Namun, Presiden juga menekankan, upaya-upaya tersebut tidaklah cukup apabila tidak didukung dengan tindakan lain. Sejumlah upaya lain yang kini dipertimbangkan oleh pemerintah antara lain dengan pemanfaatan teknologi terkini dan merangkul sektor swasta.
“Kita ingin menggunakan teknologi, melibatkan sektor swasta, menggunakan inovasi-inovasi baru, dan melibatkan ormas-ormas Islam dan agama lain untuk pengurangan stunting ini secepat-cepatnya,” kata Presiden.
Kepala Negara dalam blusukannya kali ini sengaja mengajak Presiden Bank Dunia untuk melihat langsung cara pemerintah Indonesia melakukan penanganan stunting yang lumrah terjadi di negara-negara berkembang.
“Kenapa Presiden Bank Dunia kita ajak? Karena mereka memiliki pengalaman-pengalaman yang banyak dan panjang di negara-negara lain. Kita harapkan nanti ini bisa kita diskusikan bersama dengan Bank Dunia,” kata Presiden.
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi dan Jim Yong Kim sempat menyapa para ibu yang hadir memeriksakan anak balitanya. Keduanya juga membagikan sejumlah buku tulis untuk anak-anak dan mencicipi penganan penambah gizi anak.

Presiden Bank Dunia Minta Negara Lain Contoh Indonesia

Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengajak negara lain untuk belajar dari Indonesia mengenai upaya penanganan stunting.
“Saya ingin mengajak dunia untuk belajar dari Indonesia terkait hal ini, karena Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa dengan kepemimpinan dan komitmen politik yang kuat, pemanfaatan teknologi, dengan merangkul semua stakeholder yang terlibat maka upaya penanganan stunting dapat dilakukan,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Masalah gangguan pertumbuhan pada anak (stunting) merupakan hal yang terjadi di banyak negara berkembang. Persoalan tersebut harus cepat ditangani karena menyangkut tumbuh kembang anak dan kaitannya dengan kontribusi bagi pembangunan negara.
Terkait hal itu, Presiden Bank Dunia menyebutkan bahwa penanganan stunting memerlukan komitmen dan kepemimpinan yang kuat dari pemerintah. Ia memandang bahwa komitmen itu telah ditunjukkan Presiden Joko Widodo dan dapat dijadikan contoh oleh negara-negara berkembang lainnya.
“Tidak banyak negara yang berhasil menangani isu stunting ini karena memang penanganan isu ini memerlukan komitmen dan kepemimpinan politik yang kuat dari atas. Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi menjadi salah satu negara berkembang terbesar yang menunjukkan komitmen tersebut,” kata Jim Yong Kim.
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Oleh sebab itu ia juga menekankan agar persoalan stunting tersebut harus segera ditangani sejak dini. Sebab, sebagaimana yang sering diuraikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan, pembangunan negara bergantung pada kondisi dan kemampuan sumber daya manusianya.
“Masalah ini menjadi sangat penting karena jika stunting tidak diatasi sedari dini maka anak-anak ini di kemudian hari tidak akan mampu mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berkontribusi bagi pembangunan dan ekonomi negaranya,” kata Jim Yong Kim.
Saat peninjauan itu, Presiden tampak didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
(IR/JL) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA 01
Sumber:(Humas Kemensetneg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi