PEKAN BARU , 20 April 2018 17:07:35 – Perubahan lingkungan strategis global diwarnai berbagai dinamika yang sangat sulit diantisipasi dampaknya, khususnya terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Dengan kokohnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri dapat mewaspadai ancaman dan dampak global.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Mulyono, saat memberikan pengarahan dihadapan sekitar 3.000 personel TNI dan Polri se-wilayah Riau, bertempat di halaman Kantor Gubernur, Pekanbaru, Riau, Jumat .
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat ini dunia berubah begitu cepat. Dunia melihat Indonesia bagai berlian yang sangat menarik dengan sumber kekayaan alam yang melimpah. “Negara kita menyimpan potensi yang menjanjikan, karenanya negara lain berebut untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dari Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa tantangan yang muncul saat ini adalah lahirnya era Revolusi Industri 4.0 atau Era Disrupsi yang diwarnai dengan berbagai terobosan atau inovasi yang tidak terduga dan belum pernah terpikirkan. “Salah satu contoh sederhana adalah aplikasi angkutan maupun toko berbasis online, dimana sulitnya penerapan aturan-aturan untuk melindungi konsumen maupun penerapan pajak yang merupakan sumber pendanaan pembangunan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada Prajurit TNI dan Polri untuk mewaspadai setiap kemajuan teknologi dan informasi, karena terdapat paradoks berupa sisi negatif yang harus diantisipasi bersama. “Beberapa paradoks yang dapat muncul sebagai ancaman yaitu ancaman siber (cyber threats), ancaman biologis (bio threats) dan ancaman kesenjangan (inequality threats),” terangnya.
Di hadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan tentang soliditas dan sinergitas antara TNI dan Polri berjalan sesuai dengan diharapkan. “Semua itu adalah dalam rangka menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Tahapan Pemilu 2019. Dua institusi ini harus komit dalam hal netralitas,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang penyanderaan guru di Papua, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pembebasan sandera 13 guru, hari ini telah dilaksanakan. “Sisanya akan kita evakuasi namun cuacanya masih berkabut, sehingga pesawat helikopter belum bisa masuk. Apabila cuaca membaik akan segera kita evakuasi semuanya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyampaikan bahwa Polri dalam hal ini Polisi Air akan mengintensifkan pengamanan perairan Provinsi Riau dari bahaya penyelundupan narkoba dan bekerjasama dengan TNI AL. “Hal utama yang perlu dilakukan adalah memetakan jaringan Narkoba tersebut. Dengan kekompakan TNI, Polri dan BNN serta masyarakat maka jaringan narkoba ini dapat dipatahkan,” ucapnya.
(Heri) MHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar