HTML

HTML

Sabtu, 07 April 2018

Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS) oleh (PP) 2018 di Provinsi Bengkulu

Hasil gambar untuk Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS) di Provinsi Bengkulu
BENGKULU , 03 April 2018 18:13:29 – Perempuan dan anak yang diketahui paling rentan sebagai korban atas suatu bencana saat ini terus menjadi perhatian serius dan telah menjadi salah satu isu utama dunia. Seperti halnya oleh Pasific Partnership (PP) 2018 yang merupakan misi tahunan untuk bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana terbesar diselenggarakan di kawasan Indo Pasifik.
Hasil gambar untuk Rangkaian Kegiatan Pasific Partnership (PP) 2018 di Provinsi Bengkulu
Menindaklanjuti isu strategis ini, pada rangkaian kegiatan misi ke-13, dipusatkan di Provinsi Bengkulu, PP 2018 melaksanakan Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS), “Penguatan Peran Perempuan dan Anak Saat Bencana (Empowering Woman and Children on Disaster)”.
Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, dalam setiap kondisi termasuk pada saat terjadi bencana, perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan. Sehingga, sangat tepat dalam tanggap dan penanggulangan bencana komunitas perempuan dan anak dilibatkan.
“Tanpa perempuan dan anak kehidupan didunia ini tidak berwarna. Oleh karena itu saya kira sangat tepat keterlibatan mereka dalam tanggap dan penanggulangan bencana. Apalagi dalam segala hal perempuan dan anak menjadi perhatian serius dunia,” papar Rohidin Mersyah pada Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS), PP 2018 Provinsi Bengkulu, di Ruang Pertemuan salah satu Hotel di Kota Bengkulu, Selasa .
Hasil gambar untuk Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS)
Selain itu ungkap Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, pada saat terjadi bencana yang paling rentan dan panik jelas terjadi kepada perempuan dan anak. Untuk itu, kunci utama menghadapi situasi saat bencana adalah menghilangkan kepanikan dan mengutamakan kedisiplinan.
“Ini merupakan pointnya dan menjadi koreksi kita bersama. Kadang-kadang tidak musibah atau bencana saja tingkat kepanikan kita tinggi sekali dan tidak disiplin dalam hal apapun,” pungkasnya.
Menurut Letkol Laut (K/W) Ayu Candra selaku panitia dan penanggungjawan pelaksanaan PP 2018, Seminar Internasional WPS dalam setiap kegiatan PP 2018 memang menjadi salah satu pembahasan utama.
“Dengan seminar yang menjadi salah satu agenda utama Pasific Partnership ini, diharapkan perempuan dan anak khususnya di Provinsi Bengkulu semakin memahami dan siaga terhadap bencana,” ungkap Letkol Laut (K/W) Ayu Candra yang juga merupakan Koordinator Planner Enginering Pembangunan Lanal Bengkulu pada PP 2018.
Hasil gambar untuk Seminar Internasional Woman Peace and Security (WPS) di Provinsi Bengkulu
Sementara itu dari informasi dihimpun, Seminar Internasional WPS yang dikoordinir Yayasan Dehasen Bengkulu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu bersama pihak PP 2018 dan Lanal Bengkulu, juga membahas terkait penguatan perlindungan atas hak perempuan dan anak dalam sektor kesehatan, sosial-ekonomi dan pendidikan.
(Rian) MHI 
Sumber: ( Humas Pemprov Bengkulu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No..527/Bth/2023, Pembantah Ajukan Dua Bukti, Turut Terbantah Klaim Autentik, Terbantah Lari Dari Konfirmasi

JAKARTA, MHI - Sidang pembuktian lanjutan kasus sengketa tanah Perkara Perdata Nomor. 527/Bth/2023 kembali di gelar Pengadilan Negeri 1A Jak...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi