JAKARTA ,05 Januari 2018 15:58:45 – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyesalkan pernyataan yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, Humprey Djemat yang seakan menuding Presiden Jokowi ada dibalik perseteruan internal di partai berlambang Ka’bah tersebut. Dengan tegas orang nomor satu di Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan, Presiden tidak pernah cawe-cawe, apalagi sampai mencampuri masalah internal partai. Presiden justru menghormati proses hukum yang berjalan.
“Sebagai Mendagri saya menyesalkan pernyataan tersebut (pernyataan Humprey Djemat),” kata Tjahjo di Jakarta, Kamis.
Menurut Tjahjo, pernyataan yang dilontarkan Humprey Djemat tendensius.Pernyataan yang tidak fair. Masalah yang sekarang melilit PPP, adalah masalah intern di partai tersebut. Ia heran, kenapa Presiden Jokowi yang disalahkan. Apalagi sekarang masalah intern PPP sudah berproses lewat jalur hukum. Ia tidak habis pikir, kenapa Presiden yang disalahkan. Apalagi sampai di sebut memelihara konflik. Sejak awal kepala negara komitmennya jelas, akan menghormati apapun yang diputuskan oleh pengadilan. Dan, tidak akan ikut campur sedikit pun.
“Tidak fair yang mengatasnamakan PPP kubu Djan Faridz lewat pengacaranya masalah intern partai kok yang disalahkan Bapak Presiden Jokowi,” kata Tjahjo.
Kembali Tjahjo menegaskan, untuk urusan internal partai mana pun, tidak terkecuali partai pendukung pemerintah, Presiden tidak pernah ikut campur. Masalah yang terjadi di PPP, adalah masalah intern partai. Dan, Presiden pun tidak pernah melakukan intervensi hukum. Tjahjo sangat menyayangkan pernyataan Humprey. Ia pun dengan tegas, meminta Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz itu minta maaf pada Presiden, karena melontarkan ‘tudingan’ yang tidak ada dasarnya.
“Presiden tidak pernah ikut campur masalah hukum internal partai. Yang bicara perlu minta maaf kepada Bapak Presiden RI” katanya.
Sebelumnya, lewat sebuah media cetak, Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz, Humprey Djemat, melontarkan pernyataan kontroversial. Humprey menilai ada campur tangan Istana atau pemerintah dalam konflik internal di tubuh partai berlambang Ka’bah tersebut. Bahkan Humprey juga sempat menyebut nama Presiden Jokowi.
(Ikhsan) MHI
Sumber :puspen kemendagri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar