Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menerima kunjungan PM Denmark Lars Løkke Rasmussen beserta istri Solrun Løkke Rasmussen, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11) siang.
BOGOR , 28 Nov 2017-Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Kerajaan Denmark Lars Løkke Rasmussen beserta istri Solrun Løkke Rasmussen di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa siang.
Kedatangan PM Denmark disambut dengan iringan 21 dentuman meriam. Dalam acara tersebut, juga tampak jajaran pasukan berkuda dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengenakan pakaian adat menyambut kedatangan PM Denmark dan istri.
Usai mendengarkan lagu kebangsaan dari kedua negara, Presiden Jokowi dan PM Denmark melakukan sesi foto bersama dan pengisian buku tamu. Selanjutnya, Presiden Jokowi melakukan perbincangan di beranda atau veranda talk.
Presiden Jokowi kemudian mengajak PM Denmark berjalan-jalan di Kebun Raya Bogor. Sebelum itu, Presiden Jokowi dan PM Denmark melakukan penanaman pohon Meranti Tembaga/Shorea dengan ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi dan istri PM Denmark, Solrun Løkke Rasmussen.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan PM Denmark melakukan pertemuan bilateral. Sementara Ibu Negara Iriana Jokowi dan Solrun Løkke Rasmussen melakukan kegiatan spouse program.
Sebelum bertemu Presiden Jokowi, PM Denmark juga sempat menyatakan antusiasmenya bisa berkunjung ke Indonesia melalui akun twitter @larsloekke.
“Terima kasih atas sambutan hangat dari #Indonesia. Menantikan kunjungan resmi saya beberapa hari lagi. #dkpol #dkbiz”, tulis @larsloekke.
Kunjungan PM Denmark ke Indonesia itu dilakukan sebagai upaya peningkatan hubungan Denmark dengan Indonesia.
Rencana Aksi Kemitraan Indonesia – Denmark Ditandatangani
Presiden Jokowi menerima kumpulan album Metallica dari PM Denmark Lars Løkke Rasmussen, seusai keduanya melakukan konferensi pers bersama.
Presiden Joko Widodo menyambut baik akan ditandatanganinya pengesahan rencana aksi implementasi kemitraan Indonesia-Denmark 2017-2020, yang merupakan tindak lanjut dari kemitraan inovatif yang ditandatangani saat kunjungan Ratu Denmark, dua tahun lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Denmark, Lars Løkke Rasmussen, seusai keduanya memimpin pertemuan bilateral delegasi kedua negara.
Pertemuan kali ini, menurut Presiden Jokowi merupakan suatu kehormatan bagi dirinya dapat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Lars Løkke Rasmussen, yang merupakan kunjungan pertama pemimpin pemerintahan Denmark itu ke negara Asean
“Semua hal ini tentunya perlu dimaknai sebagai komitmen meningkatkan hubungan bilateral antara Denmark dan Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Bersahabat dan Produktif
Mengenai pertemuannya dengan PM Denmark itu, Presiden Jokowi menggambarkan telah berlangsung dengan hangat, bersahabat, terbuka, dan produktif. Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Lars Løkke Rasmussen itu.
Yang pertama, Presiden Jokowi menyambut baik kenaikan signifikan investasi Denmark ke Indonesia sebesar 1.260% dengan iklim investasi di Indonesia yang semakin baik. “Kita berharap kerja sama investasi semakin meningkat,” ujarnya.
Yang kedua, menurut Kepala Negara, dirinya telah menyampaikan concern serius Indonesia mengenai tindakan diskriminatif dan kampanye hitam terhadap kelapa sawit yang masih terus berlangsung di Eropa.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara juga meminta dukungan Denmark terhadap negosiasi Indonesia dalam penyusunan perjanjian kerja sama komprehensif dengan Uni Eropa.
Yang ketiga, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia dan Denmark sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim, antara lain kerja sama pemberantasan IUU Fishing dan dukungan Denmark terhadap Our Ocean Conference di Indonesia Tahun 2018.
Keempat, Indonesia dan Denmark juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan hidup, antara lain melalui Environment Sport Program.
“Beberapa proyek kerja sama yang penting antara lain proyek pelestarian hutan harapan di Jambi, kerja sama di bidang lingkungan hidup antar universitas, dan kerja sama di bidang pengelolaan limbah dan manajemen air, dan manajemen pembuangan sampah di mana MoU-nya telah dipertukarkan tadi,” sambung Presiden Jokowi.
Yang kelima, lanjut Presiden, energi terbarukan juga menjadi pokok bahasan dalam pertemuan ini. Kerja sama akan difokuskan pada target jangka panjang, pemenuhan kebutuhan energi baru terbarukan dan konservasi energi, pengembangan kerja sama di energi baru merupakan salah satu prioritas.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.
(RMI/OJI/ES) MHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar