HTML

HTML

Senin, 02 Oktober 2017

Presiden Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Presiden saat pimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10)
JAKARTA ,01 Oct 2017-Presiden Joko Widodo, Minggu, pukul 08.00 WIB memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negera Iriana tiba di Monumen Pancasila Sakti sekitar pukul 07.50 WIB dan langsung menuju ruang tunggu utama. Sebelumnya telah hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla.
Persembahan lagu-lagu perjuangan oleh Aubade mengiringi kedatangan Presiden dan Wakil Presiden. 
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla kemudian menuju mimbar upacara dengan berjalan kaki. Di lapangan upacara  terlihat pasukan upacara telah berbaris rapi.
Dalam upacara itu, Naskah Pancasila dibacakan oleh Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membaca dan menandatangani Naskah Ikrar. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membacakan doa yang menjadi penutup rangkaian upacara.
l-20171001132856img-20171001-wa0016
Sebelum meninggalkan tempat upacara, Presiden dan Wapres beramah tamah dengan Keluarga Pahlawan Revolusi, yang juga diiringi persembahan lagu-lagu perjuangan.
komitmen pemerintah jelas, bahwa PKI itu dilarang !
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, makna yang bisa diambil dari Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pada Minggu, 1 Oktober 2017 ini adalah pertama, jangan sampai sejarah kelam kekejaman PKI itu terulang lagi. Kedua, pegang teguh Pancasila, jaga persatuan dan kesatuan.
“Jangan beri ruang kepada ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Apalagi memberi ruang pada PKI, tidak,” tegas Presiden Jokowi kepada wartawan usai memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu pagi.
Yang ketiga, lanjut Presiden, Ketiga, posisi pemerintah sangat jelas, pegang teguh TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966. Artinya apa? Komitmen kita, komitmen Presiden, komitmen pemerintah jelas, karena di TAP MPRS 25 Tahun 1966 jelas bahwa PKI itu dilarang.
“Jelas sekali, saya kira tidak perlu saya ulang-ulang,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengajak seluruh komponen bangsa, dan ia perintahkan juga kepada TNI/Polri serta seluruh lembaga-lembaga pemerintah untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, membuat rakyat tenang dan tentram, dan bersatu padu menghadapi persaingan dan kompetisi global.
Mengenai soal rekonsiliasi sendiri, Presiden Jokowi yang mengaku sudah tiga kali menonton film “Pengkhianatan G30S/PKI”, termasuk yang terakhir di Markas Korem 061 Suryakencana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9) malam, meminta agar hal itu ditanyakan kepada Menko Polhukam Wiranto
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 ini antara lain juga dihadiri oleh Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, perwakilan negara sahabat, keluarga Pahlawan Revolusi, dan para Kepala Staf Angkatan. 
(UN/OJI/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi