HTML

HTML

Jumat, 06 Oktober 2017

Presiden Menghadiri Upacara Peringatan ke-72 Hari TNI

Presiden Jokowi pada perayaan HUT ke-72 TNI, di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Provinsi Banten, Kamis (5/10)
BANTEN ,05 Oct 2017-Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas profesionalisme TNI yang terus meningkat, atas komitmen seluruh jajaran TNI dalam memegang teguh sumpah prajurit, dan atas dedikasi para prajurit dalam menjalankan tugas-tugas berat yang penuh risiko.
“Dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas peran sentral TNI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjaga Pancasila, dan menjaga kewibawaan negara,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada perayaan HUT ke-72 TNI, di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Provinsi Banten, Kamis pagi.
Presiden optimis TNI akan menjadi angkatan bersenjata yang semakin disegani oleh negara-negara lain, yang akan menjadi kekuatan besar di regional, di Asia. Kepala Negara pun yakin dan percaya, bahwa TNI akan selalu yang pertama, yang terdepan, dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

Bangga Sumpah Prajurit

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku bangga dan terkesima mendengarkan sumpah prajurit, untuk setia kepada NKRI yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945, tunduk kepada hukum dan memegang disiplin keprajuritan, taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan, menjalankan segala kewajiban dengan penuh tanggung jawab kepada tentara dan NKRI, dan memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya. Ia menambahkan bahwa hal ini adalah sumpah yang membanggakan.
“Betapa besar komitmen dan dedikasi prajurit TNI untuk bangsa dan negara, yang membawa kemuliaan negara, kemuliaan bangsa Indonesia,” tutur Presiden Jokowi.
Menurut Kepala Negara menilai, pondasi itulah yang harus dipegang teguh oleh institusi TNI dan oleh prajurit TNI. Pondasi itulah, tambah Presiden, yang patut diteladani oleh seluruh rakyat Indonesia.
847868267
“Pondasi itulah yang membuat kita kokoh berdiri menghadapi ruang zaman yang sering bergolak. Pondasi itulah yang memperkokoh Indonesia dalam menghadapi dan memenangkan persaingan global,” tutur Kepala Negara.
Acara peringatan HUT ke-72 TNI itu dimeriahkan dengan drama, parade alat pertahanan, simulasi pertempuran udara, simulasi operasi penanganan terorisme, serta unjuk kebolehan prajurit.

Politik dan Loyalitas TNI Untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengingat pesan Jenderal Besar Soedirman tentang jati diri TNI, yang diyakini sangat dan bahkan semakin relevan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
“Bahwa politik tentara adalah politik negara, politik TNI adalah politik negara, dan loyalitas TNI adalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegas Presiden Jokowi.
Politik dan loyalitas kepada bangsa dan negara itu, menurut Kepala Negara, berarti kesetiaan memperjuangkan kepentingan rakyat, kesetiaan menjaga keutuhan wilayah dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kesetiaan kepada pemerintah yang sah.
TNI, tegas Presiden Jokowi, adalah milik nasional yang berada di atas semua golongan, yang tidak terkotak-kotak oleh kepentingan politik yang sempit, dan tidak masuk ke kancah politik praktis.
“TNI selalu menjamin netralitas politik di era demokrasi sekarang ini, yang selalu menjamin keutuhan wilayah nasional, dan membangun persatuan serta solidaritas antar anak bangsa, antar komponen bangsa,” tutur Presiden.

Harus Waspada

DLXiIUFU8AEi4BY
Kepala Negara mengingatkan, sampai kapan pun juga kita harus waspada terhadap upaya dari luar yang merongrong keutuhan wilayah Indonesia. Presiden juga mengingatkan harus waspada terhadap rongrongan dari dalam yang mengganggu Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dan juga harus waspada terhadap peperangan nyata di bidang budaya dan ekonomi di era perdagangan bebas dan perkembangan teknologi yang maha cepat sekarang ini.
Menurut Kepala Negara, tidak ada jalan lain bahwa kita harus bergegas membangun pondasi ekonomi kita harus Indonesia sentris, sebagaimana tuntutan doktrin pertahanan semesta yang dipegang teguh oleh TNI.
“Harus menjaga stabilitas politik dan keamanan, harus menumbuhkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap negara kita, Indonesia,” ujar Kepala Negara.
Presiden juga mengingatkan, bahwa dalam dunia yang semakin transparan sekarang ini tidak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi. Kejadian sekecil apapun di sudut negeri ini, akan terberitakan sampai mancanegara.
DLXiGJ-VAAAKlUk
Karena itu, lanjut Presiden, tidak ada pilihan lain kecuali kita harus memberikan pesan bahwa Indonesia adalah negara yang stabil. Karena itu pula, Presiden menegaskan, bahwa sinergi antara TNI dengan institusi lain dalam pemerintahan dan dengan seluruh komponen anak bangsa adalah mutlak, adalah wajib, untuk dijaga dan ditingkatkan.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla dalam upacara peringatan tersebut, diantaranya sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja dan para duta besar dari negara sahabat.
Tampak hadir pula Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno dan Ibu Tuti Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia Boediono serta Ibu Sinta Nuriyah Wahid.
(SM/JAY/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi