Presiden Jokowi saat menerima Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10).
JAKARTA , 27 Oct 2017-Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja menerima kunjungan kehormatan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yasuo Fukuda selaku Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat pagi.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan selamat atas pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di Jepang, yang baru saja berjalan dengan sukses. “Pemerintah Jepang dan masyarakat Jepang telah berhasil menciptakan sebuah stabilitas politik di Jepang yang sangat baik sekali,” kata Presiden Jokowi.
Sementara mantan PM Jepang Yasuo Fukuda dalam sambutannya mengaku mendapatkan kehormatan bagi dirinya dan delegasi Japinda, yang merupakan pengusaha-pengusaha terkemuka Jepang, bisa bertemu dengan Presiden Jokowi.
Indonesia-Jepang Ingin Ada Proyek Menumental
Menlu Retno menjelaskan hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10)
Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang pada tahun 2018 mendatang akan memasuki usia yang ke-60 tahun. Kedua negara menganggap hubungan antara Indonesia-Jepang selama ini berlangsung sangat baik, dan harus dijaga serta dibina lagi.
“Kita juga ingin bahwa peringatan 60 tahun hubungan diplomatik ini juga dapat menghasilkan satu proyek-proyek yang menumental yang dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo.
Menurut Menlu, pada tahun 2016, investasi Jepang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Untuk itu, lanjut Menlu, Presiden berharap kiranya pada tahun 2017, investasi yang sudah meningkat di 2016 ini juga dapat ditingkatkan lebih banyak lagi.
“Nah, beberapa proyek yang dibahas tadi antara lain proyek yang sedang berjalan setiap hari,teman-teman lihat adalah pembangunan MRT, Pelabuhan Patimban, kemudian Blok Masela, juga pembangunan jalan tol dan sebagainya,” terang Retno.
Sangat Baik
Sementara Ketua Asosiasi Jepang-Indnesia (Japinda) Yasuo Fukuda mengatakan, bahwa perkembangan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan bagian besar dari pertumbuhan ekonomi dari Asia, sangat bermanfaat, dan sangat bermakna bagi Jepang juga.
Ia mengakui, ada banyak infrastruktur dibangun pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, antara lain MRT dan infrastruktur tenaga listrik, saluran pembuangan air limbah dan sebagainya.
Menurut Fukuda, di segala bidang, kerja sama di antara Jepang dan Indonesia semakin maju dan meningkat. Ia berharap, hal ini akan berujung pada peningkatan kehidupan masyarakat Indonesia.
“Tentu kerja sama antara Indonesia dan Jepang sudah dilakukan di berbagai bidang dan jumlah proyek kerja sama itu tidak bisa dihitung jumlahnya, sangat banyak,” ujar Fukuda.
Mantan PM Jepang itu mengemukakan, salah satu hasil dari kerja sama selama ini, Indonesia sudah menjadi negara stabil dan memberikan kontribusi sangat baik di kawasan Asia. “Ini hasil dari kerja sama yang sangat baik antara Jepang dan Indonesia. Dan meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia juga, ini salah satu tujuan akhir dari kerja sama ini,” pungkasnya.
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dan Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru
Para pengusaha Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung sejumlah proyek strategis di Indonesia. Proyek-proyek itu mulai dari pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya, pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, hingga pembangunan terowongan untuk jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru.“Ada paling tidak 3 proyek yang sedang kita bahas, dan juga sedang berlangsung saat ini, di antaranya MRT. MRT itu tahap 1 sudah selesai, tahap 2 sedang berlangsung, tahap 3 sedang dalam tahap studi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi kepada wartawan usai mendampingi Presiden Joko Widodo .
Proyek kedua, lanjut Mehub, berkaitan dengan kereta cepat Jakarta-Surabaya yang distudi, dan November nanti akan final studinya antara JICA dangan BPPT. “Hal ini memang kita bahas secara intensif dengan Jepang agar proyek ini cepat,” ujarnya.
Sedangkan mengenai pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat, menurut Menhub, tahap yang dilakukan adalah tender, dan akan mulai kurang lebih awal tahun depan, dengan harapan bisa diselesaikan di tahun 2019 pada tahap awal.
Mengenai nilai investasi, Menhub Budi K. Sumadi mengaku tidak bicara secara langsung karena sedang difinalkan bentuk-bentuk investasi yang akan dibutuhkan.
Tol Padang-Pekanbaru
Menteri PUPR dan Menhub secara bergantian menjelaskan hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Japinda, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10)
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan, bahwa dalam pertemuan dengan delegasi Japinda itu, kedua pihak mendorong untuk pembuatan tunneling atau terowongan pembuatan untuk mendukung pembangunan tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru. “JICA ingin akan mendukung pembangunan tunneling-nya/terowongannya,” ujarnya.
Menteri PUPR setuju dengan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi agar hal ini dimasukkan dalam bagian proyek monumental hubungan Indonesia-Jepang yang memasuki usia 60 tahun, sehingga mulai Januari bisa dimulai proyeknya.
Namun karena ini di daerah Bukit Barisan dan untuk tunneling harus ada tanah dulu, Menteri PUPR berharap beberapa bulan ini bisa diselesaikan.
Sedangkan untuk Patimban tahap 2 untuk aksesnya. Tahap satunya itu, menurut Basuki, antara Patimban dan jalan nasional 8,1 KM. “Nah ini akan kita teruskan ke Cipalinya, jadi supaya berhubungan dengan toll to toll sepanjang 40 km. Ini sudah berapa kali kita bahas,” ungkapnya.
Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi), Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi, dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang, Rachmat Gobel.
(FID/OJI/ES) MHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar