To : “Redaksi”<redaksi@mediahukumindonesia.com>Date : Fri, 28 Jul 2017 07:21:51 +0700 Subject : e-Newsletter KPK Edisi 6 (Juni 2017)
Saat Guru Besar Antikorupsi ‘Angkat Suara’
Tiga guru besar hadir pada saat Sarasehan Pustaka yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (19/6) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Mereka antara lain guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali, guru besar Statistika Institut Pertanian Bogor Asep Saefuddin, dan guru besar Antropologi Hukum FH UI Sulistyowati Irianto. Ketiganya menyampaikan pendapat dan dukungan terhadap KPK, sebagaimana yang tertuang dalam buku Bunga Rampai Opini Guru Besar Antikorupsi “Memperkat dan Mempertahankan KPK”.
Buku itu berisi kumpulan opini dan pemikiran dari 13 guru besar yang dihimpun Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai bentuk dukungan terhadap KPK. Momentum bedah buku dan diskusi kali ini, digunakan masyarakat sipil seperti ICW dan Guru Besar Antikorupsi untuk mempertegas dukungan terhadap kinerja KPK.
Festival SAKSI 2017: Berantas Korupsi Lewat Musik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak masyarakat pencinta musik untuk memberantas korupsi melalui keikutsertaan dalam Festival Lagu Suara Anti Korupsi (SAKSI) 2017. Kegiatan ini akan digelar di lima regional, yakni Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang dan Medan.
Melalui ajang ini, akan dipilih tiga finalis untuk dibuatkan album kompilasi “Suara Antikorupis Vol.2” yang akan digunakan dalam sosialisasi nilai-nilai antikorupsi. Selain bernilai pesan antikorupsi, lagu ciptaan juga harus orisinil dan bukan plagiat.
Beragam Pembelajaran, Tetap Satu Harapan
Sejumlah kelompok masyarakat berinisiatif menyelenggarakan pendidikan antikorupsi. Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan Integritas, Gerakan Antikorupsi Aceh dan PP Pemuda Muhammadiyah adalah beberapa di antaranya.
Mereka punya beragam metode, kurikulum dan lama belajar yang beragam. Tapi, tujuan mereka satu, yakni melahirkan generasi yang memahami dan mau peduli untuk ambil bagian dalam pemberantasan korupsi.
Menyertai Cinta dalam Setiap Ajarnya
Maman yang sedang duduk memeriksa hasil karya para siswa di beranda, segera beranjak. Setumpuk kain lukis itu segera ia rapikan. Lalu, diambilnya peralatan mengajar di ruang guru, dan dengan sigap, pria kelahiran 1942 itu masuk kelas.
Nama Maman Supratman, nama guru itu. Kisah pengabdian Maman yang menjadi guru honorer selama 40 tahun, sempat menjadi viral di media sosial pada 2015 lalu. Meski tak memiliki latar pendidikan guru, namun itu tak menghalanginya untuk ‘jatuh cinta’ pada dunia pendidikan.
Aku Jujur, Kamu? Episode “Kembali Jujur”
Menjaga kejujuran, tak peduli bagi siapa saja. Bagi pedagang kaki lima pun, kejujuran harus dijunjung tinggi. Apa jadinya ketika seorang pedagang ditinggal pergi pembelinya dengan uang yang harus dikembalikan? Apakah sang pedagang mau berusaha mengembalikannya? Temukan jawabannya di program reality show Aku Jujur, Kamu? Yang ditayangkan di KanalKPK TV!
Corruption Reporting Award: Sebuah Upaya Jurnalisme Memerangi Korupsi
Untuk ketiga kalinya, Tranparency International disponsori the Corruption Reporting Award, salah satu bagian dari One World Media Awards. Penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi para jurnalis yang memberitakan mengenai penyalahgunaan kekuasaan untuk membantu pengungkapan kasus korupsi.
Dengan liputan yang berani dan investigasi yang terus-menerus, para jurnalis berperan dalam membantu dalam tugas pemberantasan korupsi. Mereka adalah sekutu kita.
One World Media menerima lebih dari 20 entri yang memukau, kemudian para juri memilih tiga terbaik, yakni sebuah kisah seorang politikus Kenya; Pengungkapan sebuah jaringan rahasia perusahaan di Republik Demokratik Kongo; dan sebuah film dokumenter yang merinci upaya a pejabat pemerintah menyedot jutaan dolar dalam penjualan pulau di Maladewa.
Lalu, siapakah pemenangnya?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar