HTML

HTML

Sabtu, 08 Juli 2017

Rangkaian Acara Penyambutan Kunjungan Kenegaraan di Ankara



Presiden RI Jokowi didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memeriksa jajar kehormatan dalam upacara kenegaraan di Turki, Kamis (6/7) siang waktu setempat
TURKI ,06 Jul 2017-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Turki Beyaz Saray, di pinggiran Kota Ankara, Kamis siang waktu setempat, dengan upacara kenegaraan.
Turun dari mobil yang membawanya, Presiden Jokowi langsung disambut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Selanjutnya, kedua kepala negara memeriksa pasukan jajar kehormatan yang mengenakan seragam biru. Selain itu, juga tampak barisan tentara Ottoman ikut menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, dengan mengenakan baju zirah dan perlengkapan perang.
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Sementara regu marching band pun mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara dan mengiringi pemeriksaan jajar kehormatan.
Saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Turki itu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat negara, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.

Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Seusai Upacara Kenegaraan, kedua Kepala Negara melakukan pertemuan empat mata (tete a tete) yang dilanjutkan pertemuan bilateral dengan delegasi.
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan kemudian menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Turki. 



Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dan Turki adalah dua negara yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerja sama. Untuk itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa bidang kerja sama konkrit yang dapat diprioritaskan, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, serta memerangi terorisme.
“Kita telah sepakat berupaya mengembalikan trend positif perdagangan dan investasi, antara lain melalui negosiasi Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA), pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan, dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Erdogan, di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, pada hari Kamis siang waktu setempat.
Kepala Negara menambahkan, Indonesia menyambut baik hasil konkrit kerja sama industri pertahanan, berupa peluncuran tank kelas menengah kpaplan, produksi bersama Indonesia dan Turki, dan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry untuk kerja sama di bidang kedirgantaraan.
“Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan drone, dan ini juga akan ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” sambung Presiden.
Mengenai penguatan kerja sama di bidang energi, menurut Presiden Jokowi, saat ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia, antara lain melalui penggunan powership atau kapal penyedia pasokan listrik.
Soal Qatar dan Dukungan Pencalonan Indonesia
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Pernyataan Pers Bersama Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan, di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis (6/7) siang waktu setempat.
Selain isu bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan, dalam pertemuan dengan Presiden Erdogan itu telah dibahas berbagai isu dunia, antara lain masalah Qatar. “Kita harapkan ini bisa kita selesaikan melalui komunikasi dan dialog-dialog yang baik negara-negara yang memiliki masalah,” ujarnya.
Sedangkan mengenai pemberantasan terorisme, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki telah meningkatkan kerja sama melalui informasi intelijen dan pembangunan IT sistem intelijen, sehingga memudahkan kedua negara bekerjasama dalam rangka memberantas terorisme.
Mengakhiri pernyataan persnya, Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas dukungan Turki terhadap pencalonan Indonesia pada DK PBB untuk tahun 2019-2020. Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik penandatanganan kerja sama antara Indonesia dan Turki.
“Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Turki yaitu di bidang kesehatan dan peluncuran perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement,” kata Presiden Jokowi.
Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.Foto Kementerian Sekretariat Negara RI.
Sementara itu, Presiden Erdogan menyampaikan, Indonesia dan Turki memiliki hubungan sejarah, kebudayaan dan hubungan antar masyarakat yang panjang antar sebuah bangsa. “Saya harap ini dapat menjadi aset untuk memperkokoh kerja sama,” kata Presiden Erdogan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan antara lain Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.


(DAN/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi