HTML

HTML

Sabtu, 22 Juli 2017

Presiden Minta Agar Papua Percepat Pembangunan Infrastruktur

Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Ratas bahas Evaluasi Pelaksanaan PSN dan Proyek Strategis Provinsi Papua di Kantor Presiden, Rabu (19/7)
JAKARTA ,19 Jul 2017-Presiden Joko Widodo mengatakan, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan wilayah terluas dan potensi kekayaan alam yang melimpah, baik pertambangan, pertanian, kehutanan, sektor kelautan dan perikanan.
“Potensi besar ini harus betul-betul dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Papua, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu siang.
Guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di tanah Papua, Presiden mengingatkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan. Terutama membangun daerah-daerah terisolir, membangun daerah-daerah yang ada di kawasan perbatasan.
Kunci untuk menggerakkan perekonomian, juga pemerataan pembangunan di Papua, menurut Presiden, adalah percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan bandara, pelabuhan, jalan, dan jembatan, sehingga mampu membuka semua wilayah di tanah Papua dari isolasi, serta memperlancar konektivitas antar wilayah, antar kabupaten, dan antar daerah.
Setelah memimpin rapat terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Papua, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung memimpin rapat serupa untuk Provinsi Papua Barat.
Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi mengatakan, tantangan yang dihadapi Provinsi Papua Barat, yakni bagaimana membuka agar keterisolasian, membuka semakin banyak lapangan pekerjaan yang baru, pengentasan kemiskinan, pembangunan yang lebih merata. Ia mengingatkan, angka IPM,( Indeks Pembangunan Manusia ) di Papua Barat adalah yang  kedua terendah di Indonesia.
“Inilah saya kira pekerjaan-pekerjaan besar yang harus kita lakukan untuk memberikan peningkatan kesejahteraan bagi rakyat di Provinsi Papua Barat,” tutur Presiden.
Menurut Presiden, dalam 2,5 tahun terakhir, kita sudah fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan konektivitas, menyambungkan Papua Barat dengan daerah-daerah yang lain di Indonesia karena konektivitas sangat diperlukan bagi Papua Barat. Bukan sekedar untuk membuka daerah-daerah terisolir, tapi juga untuk menekan biaya logistik, meningkatkan daya saing produk-produk lokal yang ada.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta dilakukan percepatan pembangunan pelabuhan baik di Sorong, Bintuni, maupun di Kaimana. Pengembangan dermaga penyeberangan di Wasior dan Polei, serta pengembangan beberapa bandara.
“Saya juga minta agar diperhatikan percepatan pembangunan ruas-ruas jalan strategis yang menghubungkan antar pusat-pusat pengembangan ekonomi,” pungkas Presiden Jokowi.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani,  Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menkominfo Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menristek dan Dikti M. Nasir, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.
(DNA/JAY/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi