HTML

HTML

Senin, 12 Juni 2017

Presiden Serahkan 1.257 KIP diSMA Negeri 2 dan Kunjungi Ponpes Darussalam diCiamis ,Jawa Barat

Presiden Jokowi saat menyerahkan 1.257 Kartu Indonesia Pintar (KIP), di SMA Negeri 2 Ciamis, Sabtu (10/6).
CIAMIS ,10 Jun 2017-Usai mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Huda di Tasikmalaya, Presiden Joko Widodo  melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Di sini, Presiden mengawali agendanya dengan menyerahkan 1.257 Kartu Indonesia Pintar (KIP), di SMA Negeri 2 Ciamis, Sabtu siang.
Mengawali arahannya, Presiden Jokowi menanyakan, apakah sudah dapat kartunya belum. Kemudian Presiden meminta untuk menunjukkan kartu tersebut dan dihitung.
“Saya dapat laporan dr Menteri Pendidikan dan kebudayaan tadi melaporkan bahwa terdapat 1257 siswa yang mendapat KIP dan sudah pegang semuanya ya,” kata Presiden.
Menurut Presiden, anggaran yang ada di KIP ini, untuk SD mendapatkan Rp450 ribu, SMP mendapatkan Rp750 ribu, kemudian SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta.
Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa KIP ini dananya harus digunakan hal-hal yang berkaitan dengan sekolah, pendidikan, misalnya untuk beli seragam, beli sepatu, beli buku, untuk beli tas.
“Hati hati, kalau ada yang memakai dananya KIP ini dipakai untuk beli pulsa kartunya dicabut,” tegas Presiden.
Jurus Silat
Presiden Jokowi saat menyaksikan pelajar unjuk kebolehan bermain silat, di SMA Negeri 2 Ciamis, Sabtu (10/6).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta penerima KIP untuk maju ke depan, yang pertama, diminta anak yang pandai silat. Presiden meminta untuk memperagakan 20 jurus.
Anita Baiturahman dari SMPN 4 Ciamis yang maju pertama kali, diminta untuk memperagakan jurus silat di hadapan residen dan hadirin.
“Coba peragakan silat itu kaya apa?,” kata Presiden Jokowi seraya menyampaikan bahwa semua harus mengerti pencak silat adalah beladiri budaya bangsa Indonesia.
Presiden meminta agar yang lain juga belajar, karena pencak silat merupakan budaya bangsa.
Kemudian Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau, dia meminta Anita untuk menyebutkan 5 nama-nama pulau. Pertanyaan ini langsung dijawab Anita dengan menyebut Pulau sumatera, Pulau Bali, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua, sehingga  langsung meminta untuk mengambil hadiah sepeda.
“Ini sepeda ini mahal sekali karena ada tulisannya “Hadiah dari Presiden Jokowi”,” kata Presiden Jokowi.
Kemudian, Presiden meminta untuk maju lagi yang hapal Pancasila.
Nina Anggraeni dari SDN Imbanagara diminta untuk menyebutkan Pancasila. Nina menyebutkan dengan sila-sila Pancasila dengan baik dan lancar.
Selanjutnya, Presiden mengatakan bahwa negara Indonesia terdapat 714 suku. Nah dari sejumlah itu, Presiden meminta untuk menyebutkan 5 suku yang ada di indonesia.
Yang maju Mohammad Rafi Aziz mampu menyebutkan nama-nama suku yaitu suku Sunda, Batak, Baduy, Asmat di Papua, dan Jawa.
Presiden mengingatkan agar anak-anak harus sekolah terus, termasuk juga yang paket A, B, dan C, semuanya harus sekolah supaya pintar dan menjadi orang sukses.
“Anak-anak harus rajin belajar, habis Subuh belajar, sore belajar, abis subuh belajar lagi. Ya 3 jam aja belajar. Karena tugas anak-anak memang belajar, belajar. Tetapi juga jangan lupa olahraga, karena harus sehat semuanya,” tutur Presiden Jokowi.
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam laporannya mengatakan, bahwa ada 1257 orang yang akan mendapat KIP. Mereka terdiri dari 260  siswa SD, 199 siswa SMP, 306 siswa SMA, dan 275 untuk siswa SMK. Sedangkan paket belajar dengan paket kejar A sebanyak 16, kejar B sebanyak 85, paket C sebanyak 115 orang.
Presiden Joko Widodo berjanji akan secepatnya memenuhi permintaan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, KH. Moh. Mansyur untuk membangun rumah susun (rusun) 3 (tiga) lantai dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan program doktor di Ponpes tersebut.
“Kami bangun lantai 3. 3 lantai. Saya jawab langsung, 3 lantai. Nanti suratnya kalau bisa saya bawa hari ini, sehingga secepatnya bisa dilaksanakan,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam, di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar), Sabtu siang.
Presiden menilai, tata letak, tata ruang bangunan Pondok Pesantren Darussalam itu betul-betul sangat bagus sekali. Kebersihannya, menurut Presiden, juga sangat bersih sekali, mencerminkan bersih itu sebagai bagian dari iman.
Sementara terkait dengan pendidikan Doktor, Presiden berjanji akan mengurus ini dengan Kementerian Agama dan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi agar bisa diselesaikan.
“Nanti hari Senin sudah langsung saya cek, kalau memang secara prosedur, syarat-syarat tidak ada masalah langsung akan saya perintahkan hari itu juga. Kalau syarat-syaratnya komplet. Jadi akan saya cek, komplet, langsung akan saya perintahkan segera di selesaikan oleh para menteri yang terkait dengan ini,” kata Presiden yang disambut tepuk tangan keluarga besar ponpes tersebut.
Jangan Saling Menjelekkan
Pada bagian lain sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia ini adalah negara besar. Menurutnya, banyak yang lupa, banyak yang tidak sadar, Indonesia negara muslim dan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia itu Indonesia.
“Di setiap konferensi-konferensi tingkat tinggi di seluruh dunia selalu saya awali dengan memperkenalkan diri, Presiden Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Selalu saya sampaikan ini karena ini adalah sebuah kekuatan,” ungkap Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, bahwa Indonesia itu memiliki 17.000 pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, 17.000 Pulau. Selain itu, Indonesia  memiliki 516 kabupaten dan kota, 34 provinsi,  714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah/ Bahasa lokal.
“Artinya apa? Indonesia itu sangat beragam. Ini adalah takdir Allah, hukum Allah yang diberikan kepada kita, bangsa Indonesia. Dan itu juga merupakan anugerah dari Allah kepada kita dengan penduduk yang sangat beragam,” kata Kepala Negara seraya menambahkan, beda suku, beda agama, beda Bahasa lokal, dan hidup tersebar di 17.000 pulau, tidak ada bangsa dan negara di dunia ini sebesar Indonesia.
Karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan semuanya agar dalam kehidupan muamalah marilah menjaga persaudaraan antar sesama muslim dalam Ukhuwah Islamiyah yang baik. Jangan sampai antar umat muslim, saling menjelekkan, saling mencemooh, saling menyalahkan.
Juga dengan umat yang lain, Presiden mengatakan, semua ini adalah saudara, saudara sebangsa dan setanah air dalam persaudaraan Ukhuwah Wathoniyah.
“Jadi jangan sampai antar umat juga saling menjelekkan, saling memfitna, saling menyalahkan, tidak, tidak boleh. Kita adalah saudara sebangsa dan setanah air,” tegas Presiden.
Tampak hadir dalam kesempatan itu, Mendikbud Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Wagub Jabar Deddy Mizwar, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin.
(FID/JAY/SM/RAH/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi