HTML

HTML

Jumat, 19 Mei 2017

Presiden Lantik 6 Duta Besar Baru RI Untuk Negara Sahabat

Presiden Jokowi, didampingi oleh Ibu Negara Iriana, lantik 6 Duta Besar LBBP RI untuk negara sahabat, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5).
JAKARTA, 18 May 2017-Usai menerima surat-surat kepercayaan dari 5 (lima) Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) negara-negara sahabat, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo  melantik 6 (enam) Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk negara sahabat, di Istana Negara, Kamis siang.
Pelantikan keenam Duta Besar LBBP Republik Indonesia itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 57P Tahun 2017 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, yang ditetapkan di Jakarta pada 17 Mei 2017.
Keenam Dubes LBBP RI yang baru dilantik itu adalah:
  1. Rusdi Kirana sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia berkedudukan di Kuala Lumpur,
  2. Adityawidi Adiwoso sebagai Duta Besar RI untuk Slovakia berkedudukan di Bratsilava,
  3. Shudarto Reza Suryodipuro sebagai Duta Besar RI untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan berkedudukan di New Delhi,
  4. Ferry Adamhar sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Yunani berkedudukan di Athena.
  5. Rina Soemarno sebagai Duta Besar RI untuk Bangladesh, merangkap Republik Demokratik Nepal berkedudukan di Dhaka,
  6. Radlan Pardede sebagai Duta Besar RI untuk Republik Persatuan Tanzania merangkap Rep. Burundi, Rep. Rwanda, an Uni Comoros berkedudukan di Dar Es Salaam.
Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, menjawab pertanyaan wartawan usai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5)
Salah satu Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk negara sahabat, yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo adalah Rusdi Kirana.
Ia dikenal juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga dikenal sebagai petinggi maskapai penerbangan Lion Air.
Dilantik sebagai Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi berjanji akan memprioritasnya penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), baik yang legal maupun ilegal, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang jumlahnya sangat banyak di negara tersebut.
“Saya salah satu keinginan saya menjadi Dubes di Malaysia, yang seperti kita bilang tidak mudah, kembali saya terpanggil untuk mengurusi bukan hanya TKI ilegal tetapi adalah tenaga kerja wanita. Karena perlu diketahui, tidak ada siapapun di dunia ini yang menginginkan anaknya bekerja di luar negeri, terutama yang non formal,” kata Rusdi kepada wartawan usai pelantikan dirinya oleh Presiden Jokowi.
Menurut Rusdi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan mencoba mendidik mereka di Malaysia, dan dihubungkan dengan bank pendanaan. Lalu mereka dilatih membuat Usaha Kecil Menengah, dan pemerintah akan membantu distribusinya maupun penjualan produk tersebut.
Rusdi mengaku dirinya memang sengaja meminta agar ditempatkan sebagai Dubes RI di Malaysia, sebagaimana yang disampaikannya kepada Buya Syafii Maarif (saat itu sebagai Ketua PP Muhammadiyah) pada 2003 lalu.
“Saya bilang kalau satu hari, saya mau mengurusi tenaga kerja wanita karena bagi saya sekali lagi itu hal yang terpaksa dilakukan oleh keluarga untuk mencari nafkahnya. Itu salah satunya,” tegas Rusdi.
Dijelaskan oleh Dubes RI di Malaysia itu, kita punya penduduk banyak di sana sehingga banyak masalah di sana. Karena itu, Rusdi mengaku ingin membantu mereka, terutama dengan mengusahakan membangun komoditi knowledge, supaya mereka punya namanya keluarga masih bisa tetap sekolah.
Kemudian, lanjut Rusdi, KBRI di Malaysia mau coba membuka balai latihan supaya para tenaga kerja itu sebelum kembali ke Indonesia, balik dia karena ada masalah atau sedang menunggu administrasinya, coba dilatih, sehingga harapannya mereka kembali ke Indonesia tidak berpikirran untuk kembali ke Malaysia. “Kita mengusahakan mereka menjadi membuka UKM,” ujarnya.
Menurut Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana, dirinya sudah bicara dengan Bank BRI untuk memberikan pendanaannya. Sementara Lion Grup mau menjamin mereka dari pembayaran  pinjaman mereka. Sementara untuk produk yang mereka buat, pihanya sudah buat pusat UKM di Manado, yang jumlah wisatawannya terus meningkat akhir-akhir ini.
Kerjasama Malaysia
Presiden Joko Widodo melantik bos Lion Air jadi Dubes Malaysia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5)
Mengenai masalah perlindungan hukum TKI, Rusdi Kirana mengatakan, bahwa untuk perlindungan hukum otomatis KBRI harus bekerja sama dengan pihak Malaysia. “Di situ kita juga harus berusaha memberikan perlindungan yang maksimal kepada mereka, tergantung case by case-nya,” terang Rusdi.
Demikian juga dengan TKI ilegal, menurut Rusdi, KBRI akan mencoba memasukkan mereka ke balai pelatihan, dengan harapan mereka bisa kembali ke Indonesia dengan memiliki usaha, seperti UKM. Sementara KBRI juga akan menghubungkan dengan Bank BRI atau bank yang lain untuk pendanaannya
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir.
(FID/JAY/ES) MHI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi