HTML

HTML

Sabtu, 01 April 2017

DKI Jakarta Terima 150 ribu Blanko E-KTP

JAKARTA ,30 Maret 2017 20:15:32– Kementerian Dalam Negeri tengah melakukan pendistribusian blanko KTP elektronik. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan,sebanyak 150 ribu blanko KTP elektronik (e-KTP) akan diberikan kepada  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Sudah di drop kemarin, saya kira hasil akhir, nanti dikumpulkan dulu. Nanti itu nanti bulan April semuanya. Untuk DKI, tahap pertama seratus lima puluh ribu dulu. Sedangkan untuk daerah lain mungkin di bulan April itu, bertahap,” ujar Tjahjo usai Musrenbang DKI Jakarta, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu .
Menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung mencetak e-KTP sekaligus. Sebab, masih ada 4,5 juta penduduk yang sudah melakukan perekaman e-KTP, tetapi belum melakukan pencetakan, sehingga harus dilakukan bertahap.
Mendagri pun mengatakan  pemenang tender e-KTP merupakan perusahaan dalam negeri. Sebelumnya, Kemendagri melakukan pengadaan blanko KTP el sebanyak tujuh juta keping. Disamping itu, terdapat sebanyak tiga juta keping akan diperuntukkan sebagai cadangan.
“Yang mencetak e-KTP itu orang kita. Yang menang tendernya dari dalam negeri. Bulan April nanti, kita cetak hingga 7 juta e-KTP. Karena yang sudah merekam saja 4,5 juta penduduk, dan kita cadangkan 3 juta untuk mereka yang belum dapat, seperti pindah alamat atau remaja menjadi dewasa,” katanya.
Saat ini, kata Tjahjo, yang telah merekam data e-KTP mencapai 96,54 persen atau sekitar 172.046.898 penduduk. Sementara yang belum melakukan perekaman mencapai 3,46 persen (6.160.452).
“Ada 4,5 juta warga negara Indonesia yang sudah merekam data kependudukan dengan status print ready record (PRR) per Februari 2017. Mereka belum mendapatkan blanko e-KTP karena habis. Sebanyak 3,2 juta warga yang datanya belum data tunggal,” imbuhnya.
Dari catatannya, terdapat 25,9 juta blanko e-KTP yang mulai dicetak untuk menuntaskan pencetakan e-KTP tahun 2017. Targetnya pada akhir 2017, data kependudukan yang memiliki e-KTP sebanyak 178.207.350 dari total jumlah penduduk mencapai 257.912.349.
“Kenapa dalam 2,5 tahun sedikit terhambat. Saya baru sadar karena ada 68 pejabat kemendagri yang selalu dipanggil KPK. Juga Panitia lelang/staff kemendagri ada 40 orang, dan ada 70an pejabat atau staff dukcapil daerah yang juga dipanggil KPK. Secara psikis, hal ini mempengaruhi optimalisasi kerja mereka,” tegasnya.
(Irfan) MHI 
Sumber :Humas Puspen Kemendagri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Sidang Perkara No. 14/PUU-XXII/2024, Ahli : Sebagian Besar Notaris Berusia 70 Tahun Masih Kompeten Menjalankan Tugas

JAKARTA, MHI – Sidang permohonan uji materiil Pasal 8 ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabata...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi